Reporter: Edy Can, BBC | Editor: Edy Can
YANGON. Pemerintah junta militer Myanmar mulai membebaskan para tahanan. Pembebasan tahanan ini merupakan bagian program amnesti yang diberikan pemerintah Myanmar.
Pemerintah Myanmar mengungkapkan, ada sekitar 6.000 tahanan akan dibebaskan. Namun, mereka tidak menjelaskan berapa orang tahanan politik yang akan dibebaskan.
Salah satu tahanan yang dibebaskan adalah komedian popular dan menentang pemerintah yakni Zarganar. Zarganar ditahan 2008 silam karena mengkritik pemerintah dalam penanganan badai Nargis yang menewaskan 140.000 warga Myanmar.
Pada Mei lalu, Myanmar telah memberikan amnesti kepada 15.000 tahanan. Namun, hanya sebagian kecil tahanan politik yang dibebaskan. Sebelumnya, pada 2009 lalu, pemerintah junta militer ini juga telah membebaskan 7.000 orang tahanan.
Saat ini diperkirakan lebih dari 2.000 tahanan politik ditahan. Mereka terdiri dari jurnalis, aktivis pro demokrasi, pengkritik pemerintah, biksu yang menentang pemerintah dan pemimpin suku tertentu yang meminta otonomi.
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Myanmar telah meminta pemerintah membebaskan tahanan hati nurani (prisoner of conscience). Dalam surat yang dipubliksikan media pemerintah, komisi ini meminta tahanan yang tidak membahayakan stabilitas negara harus dibebaskan.
Komisi Nasional HAM Myanmar ini baru terbentuk bulan lalu. Anggotanya terdiri dari para akademisi dan bekas pejabat pemerintahan. Pembentukannya untuk memperbaiki reputasi Myanmar di mata dunia internasional.
Juru Bicara Liga Nasional Demokrasi Nyan Win mengatakan, pembebasan tahanan itu hanya sebagai yang mereka inginkan. "Pembebasan tahanan politik hanyalah satu barometer bagi keseriusan pemerintah untuk berubah menuju demokrasi," katanya.
Liga Nasional Demokrasi pimpinan Aung San Suu Kyi ini juga meminta hal lainnya seperti kebebasan pers dan pelonggaran terhadap sensor.