Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Indeks Nikkei Jepang ditutup menguat hampir 1% pada Senin (22/9/2025), rebound setelah sesi sebelumnya bergejolak, seiring kekhawatiran pasar terhadap dampak penjualan aset berisiko oleh Bank of Japan (BOJ) mulai mereda.
Melansir Reuters, Indeks Nikkei naik 0,99% menjadi 45.493,66. Sementara indeks Topix yang lebih luas bertambah 0,49% ke 3.163,17.
Pada Jumat lalu, BOJ mengumumkan akan menjual kepemilikan exchange-traded funds (ETF) senilai sekitar 330 miliar yen (US$2,23 miliar) per tahun, sebagai bagian dari upaya bertahap menghentikan stimulus moneter besar-besaran.
Baca Juga: Bursa Asia Hati-hati Senin (22/9), di Tengah Ketidakpastian Visa H-1B
Pengumuman ini sempat membuat Nikkei terjungkal hingga turun 2% pada sesi sebelumnya sebelum akhirnya rebound tipis 0,57% di penutupan Jumat.
“Investor bereaksi berlebihan terhadap pengumuman BOJ, dan hari ini pasar melakukan rebound,” kata Seiichi Suzuki, kepala analis pasar saham di Tokai Tokyo Intelligence Laboratory.
Ia menambahkan, laju penjualan ETF BOJ sebenarnya lambat, sehingga pasar sempat bertanya-tanya mengapa terjadi sentimen bearish mendadak pada Jumat lalu.
Selain itu, pasar saham Jepang juga didukung oleh penguatan Wall Street dan optimisme terhadap kebijakan domestik baru, menurut Hiroyuki Ueno, kepala strategi di Sumitomo Mitsui Asset Management.
“Dengan dimulainya perlombaan kepemimpinan Partai Demokrat Liberal (LDP), pasar optimistis terhadap langkah-langkah ekonomi yang akan diambil oleh siapa pun yang terpilih sebagai pemimpin baru,” ujar Ueno.
Baca Juga: Mata Uang Asia: Rupiah Melemah Tipis Senin (22/9) Pagi, Won Korsel Menguat
Pemimpin baru LDP diperkirakan akan menjadi Perdana Menteri Jepang, mengingat partai ini merupakan yang terbesar di DPR Jepang.
Di sisi sektor, saham terkait chip memberikan kontribusi terbesar terhadap kenaikan Nikkei, dengan Advantest naik 3,2% dan Tokyo Electron meningkat 3,87%.
Sementara itu, saham SoftBank Group turun 2,42% menjadi penahan terbesar bagi indeks, diikuti Chugai Pharmaceutical yang melemah 2,08%.
