kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Nissan akan pamerkan mobil teknologi hemat bahan bakar dan elektrifikasi di China


Minggu, 18 April 2021 / 16:38 WIB
Nissan akan pamerkan mobil teknologi hemat bahan bakar dan elektrifikasi di China
ILUSTRASI. Logo terbaru Nissan


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - SHANGHAI. Nissan Motor Co akan memamerkan mobil baru dan menjelaskan strategi mobil ramah lingkungannya untuk China di ajang pameran mobil Shanghai yang akan dilaksanakan Senin (19/4). Langkah tersebut dilakukan setelah perusahaan sempat mengalami kesulitan finansial.

Dikutip dari Reuters, mobil yang rencananya akan dipamerkan di pameran otomotif tersebut adalah kendaraan sport (SUV) X-Trail yang didesain ulang secara signifikan. SUV serupa pernah menghantam pasar AS tahun lalu dan akan tersedia di China akhir tahun ini.

Mobil baru ini didukung oleh mesin turbo bertenaga bensin tiga silinder yang menghirup bahan bakar. Namun, kehadiran mobil tersebut dinilai akan menghadapi perjuangan berat untuk mendapatkan penerimaan di China karena teknologi serupa terbukti tidak populer.

Baca Juga: Harga mobil bekas Nissan Grand Livina bersahabat, dari Rp 90 jutaan per April 2021

Selain debut X-Trail di China, perusahaan dikabarkan juga akan fokus pada peningkatan efisiensi bahan bakar bensin-listrik teknologi hybrid, serta baterai mobil listrik sehingga membuat jajaran kendaraannya di China lebih ramah lingkungan.

Pada Januari lalu, Nissan mengatakan semua kendaraan barunya di pasar utama, termasuk China, akan dialiri listrik pada awal 2030-an. Hal tersebut dilakukan sebagai bagian dari upayanya untuk mencapai netralitas karbon pada 2050.

Strateginya muncul ketika tekanan regulasi di China tumbuh pada pembuat mobil untuk memangkas emisi. China adalah pilar utama dari strategi turnaround Nissan, yang melibatkan fokus pada produksi mobil yang menguntungkan untuk China, Jepang dan Amerika Serikat.

Perusahaan berusaha keras untuk memangkas kapasitas produksi dan model line-up hingga seperlima dan memotong biaya tetap sebesar 300 miliar yen atau setara $ 2,8 miliar.

Baca Juga: Harga mobil bekas Nissan Evalia sudah turun per April 2021, mulai Rp 60 juta saja

Nissan menargetkan untuk mencapai margin laba operasi 5% dan pangsa pasar global yang berkelanjutan sebesar 6% pada akhir tahun fiskal 2023

Sumber Reuters mengatakan Nissan masih berencana untuk mulai menerima "pre-order" di China untuk SUV listrik Ariya yang akan datang sebelum akhir tahun ini.

Nissan juga berencana meluncurkan versi hybrid "e-Power" dari mobil kompak Sylphy tahun ini dan e-Power X-Trail paling cepat tahun depan.



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×