kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.755   0,00   0,00%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Obama Resmi Menjadi Kandidat Presiden AS


Kamis, 28 Agustus 2008 / 19:45 WIB
Obama Resmi Menjadi Kandidat Presiden AS


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

DENVER. Rabu malam (27/8) waktu Amerika Serikat (AS), akhirnya, Barrack Obama menjadi orang kulit hitam pertama yang memenangi nominasi kandidat Presiden AS dari Partai Demokrat. Dengan mengantongi nominasi ini, Obama akan bersaing melawan kandidat dari Partai Republik untuk menjadi penguasa Gedung Putih ke-44.

Proses pencalonan dalam Konvensi Nasional Partai Demokrat itu dimulai dengan pemungutan suara oleh delegasi negara-negara bagian. Namun, Hillary Clinton, mantan pesaing Obama, meminta mereka menghentikan voting dan memilih Obama dengan suara bulat. "Dalam semangat persatuan dengan tujuan kemenangan, mari kita satukan suara. Barrack Obama adalah kandidat kita dan dia akan jadi presiden kita," kata Hillary bersemangat.

Kontan, 4.000 delegasi partai itu bertepuk tangan riuh dan bersorak, "Aye!" Mereka pun secara resmi mengukuhkan pencalonan Obama.

Momen peresmian Obama ini cukup sentimental. Hari itu adalah hari peringatan 100 tahun kelahiran Presiden Lyndon Johnson yang memperjuangkan hak-hak sipil warga kulit hitam AS. Hari itu juga adalah hari Martin Luther King menyampaikan pidatonya yang terkenal, "I Have a Dream," pada 45 tahun silam.

Kebijakan Ekonomi Obama

Di sisi lawan, Partai Republik baru akan menggelar konvensi pada 3 September minggu depan di Minnesotta. Kandidat mereka, John McCain, akan mengumumkan calon wakil presidennya hari ini (29/8).

Pemilu AS kali ini sedikit berbeda dari yang sudah-sudah. Kini, isu ekonomi merupakan isu utama, di samping isu Irak. Kedua kandidat pun harus beradu strategi untuk mengatasi buruknya ekonomi AS.

Tentu saja, strategi ekonomi McCain dan Obama banyak yang saling bertolak belakang. Misalnya, dalam hal pemotongan pajak, McCain ingin meneruskan pemotongan pajak penghasilan warisan Bush. S

ementara, Obama akan membiarkan program Bush berakhir untuk mereka yang menghasilkan US$ 250.000 lebih per tahun. Namun, Obama mengajukan keringanan pajak sebesar US$ 500 per orang dan meniadakan pajak untuk orang lanjut usia yang pendapatannya kurang dari US$ 50.000 per tahun.

Lalu, Obama akan memotong pajak kelas pekerja dan mengurangi premi asuransi kesehatan keluarga. Untuk mengatasi krisis finansial, Obama merencanakan paket stimulus senilai US$ 50 miliar, yakni US$ 25 miliar untuk membantu negara bagian mengatasi masalah perumahan dan US$ 25 miliar untuk memperbaiki infrastruktur finansial.

Tapi, Obama tak terlalu mendukung perdagangan bebas. Ia inginĀ  bernegosiasi ulang tentang posisi AS di berbagai kerjasama dagang. Ia ingin memperbaiki posisi AS untuk melindungi buruh dan lingkungan.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×