Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
WELLINGTON. Defisit perdagangan Selandia Baru mengerucut pada Oktober. Kondisi ini dipicu oleh melonjaknya tingkat ekspor susu di tengah kenaikan harga komoditas global dan permintaan yang tinggi dari China.
Berdasarkan data yang dirilis Badan Statistik Nasional Selandia Baru, penurunan defisitnya mencapai NZ$ 319 juta atau US$ 239 juta dari defisit hasil revisi pada September senilai NZ$ 457 juta. Sementara itu, estimasi nilai tengah 11 analis yang disurvei Bloomberg adalah NZ$ 400 juta.
Data yang sama menunjukkan, tingkat ekspor yang menyumbang 30% dari perekonomian Selandia Baru, mengalami lonjakan ke level tertinggi dalam empat bulan seiring tingginya permintaan dari China dan negara-negara Asia lainnya. Selain itu, tingkat Ekspor Selandia Baru juga melonjak ke level tertinggi sejak Desember 2008.
"Data tersebut menunjukkan adanya pemulihan ekonomi Selandia Baru. Kuatnya tingkat ekspor didorong oleh penjualan susu dan kenaikan harga susu," jelas Jane Turner, economist ASB Bank Ltd di Auckland.