kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.239.000   4.000   0,18%
  • USD/IDR 16.580   -32,00   -0,19%
  • IDX 8.118   47,22   0,59%
  • KOMPAS100 1.119   4,03   0,36%
  • LQ45 785   1,90   0,24%
  • ISSI 286   2,08   0,73%
  • IDX30 412   0,93   0,23%
  • IDXHIDIV20 467   0,39   0,08%
  • IDX80 123   0,45   0,36%
  • IDXV30 133   0,76   0,57%
  • IDXQ30 130   0,07   0,05%

Omicron Merebak, Kasus COVID-19 di Jepang Naik ke Level Tertinggi dalam 4 Bulan


Jumat, 04 Februari 2022 / 15:16 WIB
Omicron Merebak, Kasus COVID-19 di Jepang Naik ke Level Tertinggi dalam 4 Bulan
ILUSTRASI. Warga memakai masker di Tokyo, Jepang. REUTERS/Kim Kyung-Hoon


Sumber: Reuters | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Jumlah kasus COVID-19 Jepang melampaui 1.000 dalam satu hari untuk pertama kalinya dalam empat bulan pada Jumat ketika varian Omicron memicu rekor infeksi dan membebani sistem medis.

Kementerian Kesehatan Jepang menyebut pasien yang sakit parah naik 131 kasus menjadi 1.042 kasus dari hari sebelumnya yang merupakan rekor tertinggi sejak September ketika varian Delta mendorong gelombang kelima kasus.

Jepang mencatat 96.748 kasus baru pada hari Kamis. Sebagian besar wilayah sekarang berada di bawah langkah-langkah pengendalian infeksi untuk mencoba menumpulkan penyebaran Omicron yang telah meledak di antara populasi di mana kurang dari 5 persen telah menerima suntikan booster vaksin.

Baca Juga: Tingkatkan Pasokan, OPEC Akan Genjot Produksi Minyak

Di sisi lain pemerintah sedang mempertimbangkan perpanjangan pembatasan selama dua minggu di 13 wilayah, termasuk ibu kotanya Tokyo, Fuji News Network mengatakan pada hari Kamis.

Tokyo menaikkan peringatan virus corona ke level tertinggi pada hari Kamis. Pemerintah kota juga menetapkan kriteria yang direvisi untuk meminta keadaan darurat penuh.

Tokyo akan meminta deklarasi darurat jika tingkat hunian tempat tidur rumah sakit untuk pasien serius atau tingkat pasien yang membutuhkan oksigen mencapai antara 30% hingga 40%, dan rata-rata tujuh hari kasus baru mencapai 24.000.




TERBARU

[X]
×