Sumber: Reuters | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - LONDON. OPEC memprediksi surplus pasar minyak di tahun 2020 akan lebih kecil. Dalam laporan bulanan, OPEC mengatakan permintaan minyak mentah rata-rata akan mencapai 29,58 juta barel per hari (bpd) pada tahun depan.
Jumlah ini 1,12 juta bpd lebih rendah dari pada tahun 2019. Dengan begitu, surplus minyak mentah tahun depan juga akan menipis jadi sekitar 70.000 bpd pada tahun 2020 nanti.
Baca Juga: Tergiur diskon, India akhiri boikot dan kembali beli CPO Malaysia
Padahal pada laporan sebelumnya, surplus minyak diprediksi bakal mencapai 340.000 barel per hari sebelum serangan terhadap fasilitas milik Saudi Aramco.
Dilansir dari Reuters, penurunan permintaan dapat menekan upaya organisasi pengekspor minyak ini untuk mempertahankan pembatasan pasokan pada pertemuan yang akan digelar pada 5-6 Desember nanti.
Namun tetap saja, laporan tersebut mempertahankan prakiraan pertumbuhan ekonomi dan permintaan minyak tahun 2020 nanti akan tetap stabil dan memiliki prospek yang lebih optimistis.
"Pada catatan positif, tanda-tanda meningkatnya hubungan perdagangan antara AS dan China, potensi kesepakatan tentang Brexit setelah pemilihan umum Inggris, stimulus fiskal di Jepang, dan stabilisasi di negara-negara berkembang utama dapat menstabilkan pertumbuhan pada saat ini sesuai perkiraan,” tulis OPEC dalam laporan tersebut.
Laporan tersebut menggemakan komentar dari Sekretaris Jenderal OPEC Mohammad Barkindo, yang telah mengatakan prospek pada tahun 2020 dapat menunjukkan perbaikan.
Baca Juga: Malaysia Berhasil Mengamankan Ekspor CPO 2,5 Juta Ton Tahun Depan
Selain OPEC, Rusia dan produsen minyak lain sejak 1 Januari lalu telah menerapkan kesepakatan untuk memangkas produksi sebesar 1,2 juta barel per hari. Aliansi yang dikenal sebagai OPEC + ini pada bulan Juli memperbarui pakta tersebut hingga Maret 2020.
Di saat permintaan minyak mentah OPEC akan turun di tahun depan, OPEC memangkas perkiraan pertumbuhan pasokan minyak non-OPEC pada tahun depan menjadi 2,17 juta barel per hari atau turun 40.000 barel per hari.
