kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pada 2040, nilai investasi bisnis pengisian kendaraan listrik bisa US$ 1,6 triliun


Senin, 29 November 2021 / 14:19 WIB
Pada 2040, nilai investasi bisnis pengisian kendaraan listrik bisa US$ 1,6 triliun
ILUSTRASI. Stasiun pengisian daya Tesla di tempat parkir di Shanghai, Cina, Sabtu (13/3/2021). REUTERS/Aly Song


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan kendaraan listrik (EV) sangat kuat baru-baru ini. Menurut data BNEF, dalam 12 bulan hingga Juni 2021, penjualan kendaraan listrik meningkat lebih dari 160% dibandingkan periode sama tahun lalu, dan meningkat lebih dari 130% selama periode yang sebanding pada 2019.

Meski begitu, transisi ke kendaraan listrik masih sedang berlangsung dan baru permulaan sehingga masih banyak yang harus dilalui. Di Inggris, misalnya, kendaraan listrik baru menyumbang 11% dari total penjualan mobil penumpang tahun lalu. 

Namun, jika tujuan pelarangan penjualan kendaraan mesin pembakaran internal (ICE) baru pada tahun 2030 ingin dicapai, proporsi ini harus meningkat menjadi 100% dalam waktu kurang dari sembilan tahun.

Kenaikan permintaan kendaraan listrik akan diikuti dengan meningkatnya pengisian kendaraan listrik. 

Menurut perkiraan Bloomberg, pada tahun 2040 mendatang, lebih dari 300 juta port pengisian kendaraan listrik baru (meliputi perumahan, publik, pengisian cepat, dan armada) akan dibutuhkan secara global, sementara saat ini jumlahnya kurang dari 6 juta. 

Baca Juga: Xiaomi akan bangun pabrik kendaraan listrik di Beijing

Banyaknya pengisi daya yang dibutuhkan untuk mendukung transisi ke kendaraan listrik  baik mobil penumpang maupun kendaraan komersial,  berarti pasar pengisian kendaraan listrik akan terus tumbuh hingga tahun 2035 ketika investasi dalam infrastruktur pengisian daya mencapai puncaknya.

Bloomberg melaporkan, pada tahun 2040, lebih dari 500 juta pengisi daya kendaraan listrik akan dibutuhkan secara global, yang setara dengan investasi kumulatif hampir US$ 1,6 triliun dalam infrastruktur pengisian kendaraan listrik.

Sampai saat ini, sulit bagi investor ekuitas untuk secara langsung menyentuh topik pengisian kendaraan listrik, karena bisnis pengisian kendaraan listrik masih sangat kecil.

Namun, dalam 12 bulan terakhir, sejumlah besar perusahaan pengisian kendaraan listrik telah go public, biasanya melalui perusahaan untuk tujuan khusus (SPAC). Oleh karena itu, peluang bagi investor sangat meningkat.

Karena industri pengisian kendaraan listrik terus berkembang pesat, banyak dari perusahaan yang bergerak di bisnis tersebut dapat terus berkinerja baik dalam jangka pendek. Namun, dalam jangka panjang, kesenjangan antara perusahaan yang berhasil mempertahankan pelanggan (misalnya, melalui penjualan langganan perangkat lunak) dan perusahaan yang model bisnisnya terutama berfokus pada penjualan perangkat keras pengisian daya atau listrik dapat menjadi lebih jelas.

Baca Juga: Nissan investasi US$ 17,5 miliar untuk kembangkan kendaraan listrik




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×