kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Pakar Korea Utara ini berharap adik Kim Jon Un tidak jadi pemimpin tertinggi


Rabu, 26 Agustus 2020 / 06:12 WIB
Pakar Korea Utara ini berharap adik Kim Jon Un tidak jadi pemimpin tertinggi
ILUSTRASI. Kim Yo Jong, sister of North Korea's leader Kim Jong Un attends a wreath-laying ceremony at Ho Chi Minh Mausoleum in Hanoi, Vietnam March 2, 2019. REUTERS/Jorge Silva/Pool/File Photo


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Washington. Pakar militer berharap adik Kim Jong Un, Kim Yo Jong tidak menjadi penguasa tertinggi di Korea Utara. Ia khawatir, Kim Yo Jong bisa menjadi pemimpin yang lebih kejam dibandingkan dengan pemimpin tertinggi Korea Utara selama ini.

Pensiunan Kolonel Angkatan Darat AS David Maxwell menerangkan, dia tidak mendapatkan gambaran seperti apa nanti cara Kim Yo Jong memerintah. Menurutnya adik Kim Jong Un, Kim Yo Jong, dianggap bisa lebih brutal dari kakaknya jika berkuasa di Korea Utara.

Baca juga: Dua hari lagi ditutup, lelang mobil dinas di Jakarta, Innova 2005 mulai Rp 14 juta

Kim adik menjadi kandidat yang paling kuat dipilih menyusul rumor berembus, yang menyatakan bahwa sang kakak mengalami koma. Sebagai tanda bahwa dia adalah kandidat terkuat, setidaknya dalam dua bulan terakhir Kim adik lebih sering berbicara atas nama Kim Jong Un.

 "Tetapi dalam prediksi saya, mengingat reputasi dan sejarah keluarganya, dia bakal memerintah dengan tangan besi," kata Maxwell. Maxwell merupakan salah satu penulis rencana cadangan Pentagon bersama Korea Selatan mengantisipasi kejatuhan rezim Korea Utara, pada 1999.

Dia menerangkan, sempat muncul spekulasi bahwa Kim kakak akan lebih terbuka bagi dunia ketika menggantikan ayahnya, Kim Jong Il, pada 2011. Namun, Maxwell yang kini menjadi peneliti senior di Foundation for Defense of Democracies mengatakan bahwa spekulasi itu tak pernah terjadi. "Jadi, saya kira kita harus mengasumsikan bahwa setiap penerus akan bertindak lebih brutal dari pendahulunya," ujar dia dilansir New York Post Senin (24/8/2020).

Maxwell juga mencatat kabar bahwa Kim Jong Un koma merupakan "spekulasi sepihak yang datang dari mantan pejabat Korea Selatan". Dia merujuk kepada Chang Song-min, eks pejabat di era Presiden Kim Dae-jung, yang menyiratkan bahwa KIm sudah koma selama berbulan-bulan.

Baca juga: Pelaku bom bunuh diri di Filipina 24/8 diduga seorang wanita Indonesia

Chang mengklaim bahwa berbagai foto yang menunjukkan kehadiran Kim dalam agenda pemerintahan adalah palsu. Sejauh ini, pakar menyanggah klaim tersebut. "Kami belum melihat bukti khusus bahwa sesuatu tengah terjadi," ucap Maxwell, yang dibenarkan Lee Sung-yoon, profesor di Tufts University’s Fletcher School of Law and Diplomacy.

Lee menyebut bahwa Chang hanya sekadar menyembulkan klaim serupa pada April, di mana sang pemimpin tertinggi juga disebut mengalami koma.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pakar Sebut jika Kim Yo Jong Berkuasa, Dia Bisa Lebih Buruk dari Kakaknya Kim Jong Un",

Penulis : Ardi Priyatno Utomo
Editor : Ardi Priyatno Utomo



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×