Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - EAST RUTHERFORD, New Jersey. Cole Palmer tampil gemilang dengan mencetak dua gol dan satu assist untuk membawa Chelsea mengalahkan Paris Saint-Germain (PSG) dengan skor telak 3-0 di final Piala Dunia Antarklub yang digelar di MetLife Stadium, New Jersey, pada Minggu (13/7) waktu setempat.
Gelandang serang muda asal Inggris itu tampil dominan di babak pertama, membuat PSG yang merupakan juara Eropa sekaligus juara Prancis tak berdaya.
Sementara Chelsea datang sebagai juara UEFA Conference League dengan ekspektasi lebih rendah.
Baca Juga: Chelsea Juara Piala Dunia Antarklub, Hempaskan PSG 3-0
Pelatih Chelsea, Enzo Maresca, sebelumnya menyebut laga kontra PSG sebagai “permainan catur” melawan Luis Enrique.
Namun di lapangan, Maresca justru memperagakan strategi brilian yang membuat lawan terpaku.
Gol Cepat dan Serangan Mematikan
Chelsea membuka keunggulan pada menit ke-22 setelah kesalahan fatal dari bek PSG, Nuno Mendes, yang memberikan bola kepada Malo Gusto.
Upaya pertama Gusto diblok, tetapi ia merebut bola kembali dan mengirim umpan kepada Palmer yang tak terkawal. Dengan tenang, Palmer menempatkan bola ke sisi kiri gawang Gianluigi Donnarumma.
Gol kedua datang tak lama setelah jeda pendinginan menit ke-30. Palmer menerima umpan terobosan akurat dari Levi Colwill, mengecoh satu bek dengan tipuan umpan sebelum menuntaskan peluang ke pojok bawah gawang.
Baca Juga: Prediksi Susunan Pemain Chelsea untuk Hadapi PSG di Final Piala Dunia Antarklub
Menit ke-40, Palmer menjadi kreator gol ketiga. Ia menusuk dari sisi kanan dan mengirim umpan kepada Joao Pedro yang berhasil lolos dari jebakan offside dan mencungkil bola melewati Donnarumma.
PSG semakin frustrasi dan kehilangan arah. Mereka harus bermain dengan 10 orang sejak menit ke-83 setelah Joao Neves dikartu merah akibat menarik rambut Marc Cucurella.
Dominasi Chelsea dan Strategi Brilian Maresca
Usai pertandingan, Palmer mengatakan bahwa timnya termotivasi oleh keraguan banyak pihak.
"Rasanya luar biasa, apalagi karena semua orang meragukan kami. Tapi kami tahu apa yang harus dilakukan," kata Palmer.
"Pelatih menyusun rencana yang hebat. Ia tahu di mana ruang terbuka dan membebaskan saya di sana, saya hanya tinggal menjalankan tugas."
Baca Juga: Ribuan Suporter Arsenal Teken Petisi Tolak Transfer Noni Madueke dari Chelsea
Strategi pressing tinggi Chelsea sukses menekan PSG, yang selama delapan laga terakhir hanya kebobolan satu gol. Taktik Maresca terinspirasi dari kemenangan Botafogo atas PSG di fase grup.
Chelsea tak hanya dominan dalam menyerang, tetapi juga solid saat bertahan. Saat tak mampu merebut bola, mereka turun dalam dan membuat PSG frustrasi karena kesulitan memainkan gaya permainan cepat mereka.
PSG Mengakui Kekalahan
Kapten PSG Marquinhos mengakui timnya kesulitan secara taktik.
"Chelsea lebih efektif dari kami. Mereka tahu titik lemah kami dan memanfaatkannya dengan baik," ujar Marquinhos.
Baca Juga: Head to Head Chelsea vs PSG: PSG Memang Lebih Baik
"Kami lambat bereaksi di babak pertama, dan itu merugikan. Ke depan, kami harus siap dengan analisis lawan yang akan terus mempelajari pola permainan kami."
Meski laga sempat memanas di akhir, para pemain Chelsea akhirnya merayakan kemenangan bersejarah bersama suporter mereka.
Ini menjadi gelar Piala Dunia Antarklub kedua bagi Chelsea, setelah pertama kali diraih pada 2021. Kemenangan ini menandai babak baru dalam proyek Maresca bersama skuad muda Chelsea yang haus prestasi.