kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.464.000   2.000   0,08%
  • USD/IDR 16.682   19,00   0,11%
  • IDX 8.650   -10,84   -0,13%
  • KOMPAS100 1.191   -1,19   -0,10%
  • LQ45 853   4,51   0,53%
  • ISSI 308   -5,08   -1,62%
  • IDX30 440   5,88   1,36%
  • IDXHIDIV20 509   7,43   1,48%
  • IDX80 133   -0,35   -0,26%
  • IDXV30 138   -0,06   -0,04%
  • IDXQ30 140   2,14   1,55%

Pasar global memerah, indeks China anjlok 6%


Rabu, 10 Desember 2014 / 06:06 WIB
Pasar global memerah, indeks China anjlok 6%
ILUSTRASI. Meriahkan HUT Jakarta yang ke-496, gerai ayam goreng KFC hadirkan promo khusus area Jakarta dan sekitarnya.


Sumber: CNBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

NEW YORK. Masih berlanjutnya harga minyak dunia dan guncangan di pasar saham China menjadi sentimen negatif bagi investor pada transaksi perdagangan Selasa (9/10) kemarin. Kondisi itu menyebabkan pasar saham global mengalami penurunan yang cukup besar.

Ambil contoh, indeks DAX Jerman, CAC 40 Prancis, FTSE 100 Inggris, kesemuanya ditutup setidaknya dengan penurunan 2%. Kondisi itu menyebabkan indeks Stoxx 600 Euro tergerus sekitar 2,2%. Sementara itu, bursa saham Yunani anjlok 13% yang dipicu oleh situasi politik yang memanas.

Tak terkecuali bursa AS. Indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite sempat mengalami tekanan hingga 1% pada transaksi kemarin.

Sementara itu, pasar saham China menjadi fokus utama investor karena indeks Shanghai Composite merosot dalam menjelang penutupan transaksi kemarin. Hingga akhirnya, indeks acuan China tersebut berakhir dengan penurunan 5,3% setelah pada awal transaksi mencatatkan reli hingga ke level 3.091. Hal ini menandakan penurunan harian terbesar bursa China sejak Agustus 2009 lalu.

"Ini bukan pasar saham. Ini kasino. Kasusnya selalu sama. Pasar saham bergerak volatil dan berakhir dengan penurunan tajam. Sepertinya kondisi ini sudah mulai terjadi," jelas Peter Elston, global investment strategist Seneca Investment Managers mengacu pada pasar saham China.

 Analis berpendapat, aksi jual pada pasar saham China dipicu oleh aksi ambil untung, kecemasan akan likuiditas terkait dengan pengetatatn pasar obligasi korporasi, serta adanya ekspektasi bahwa Produk Domestik Bruto China akan turun ke level 7%.

Sementara itu, Kerry Craig, market strategist JPMorgan Asset Management mengatakan bahwa investor tidak perlu terkejut dengan penurunan tajam pada pasar saham. Sebab, bursa China sudah reli hingga 20% dalam beberapa pekan terakhir. Penurunan kemarin kemungkinan dipicu oleh aksi profit taking oleh trader.

Saham dengan performa terburuk pada indeks Shanghai antara lain: Qingdao Tianhua Institute yang turun 10%, CITIC Heavy Industries dan Langfang Development yang juga turun hampir 10%.




TERBARU

[X]
×