Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - Pasar kripto runtuh pada Rabu (28/9), harga Bitcoin terjun bebas hingga 6% dan kembali jatuh ke bawah US$ 19.000.
Mengacu data CoinMarketCap pada Rabu (28/9) pukul 13.25 WIB, harga Bitcoin ada di US$ 18.810,35 atau anjlok 6,75% dalam 24 jam terakhir.
Harga XRP melorot lebih dalam, hingga 10,16% menjadi US$ 0,4297, lalu harga Solana turun 7,36% ke US$ 32,34, dan harga Cosmos merosot 9,72% jadi US$ 13,00.
Sehari sebelumnya, Harga Bitcoin sempat melonjak di atas ambang batas US$ 20.000 yang penting secara psikologis untuk pertama kalinya dalam sembilan hari terakhir.
Baca Juga: Harga Bitcoin Melonjak 7%, Mata Uang Kritpo Ini Terbang hingga 60% Lebih
Mengutip CoinDesk, harga Bitcoin yang naik turun terjadi karena investor pada awalnya mungkin mencoba mengantisipasi bullish historis kripto pada Oktober dengan menambah kepemilikan mereka.
Dan, dua indikator ekonomi kuat yang tak terduga mungkin juga telah mendukung semangat investor sebelumnya.
Tetapi, investor kemudian mundur karena kekhawatiran inflasi dan resesi yang telah menjangkiti pasar aset berisiko dari semua lini selama berbulan-bulan.
Indeks Fear & Greed, ukuran sentimen pasar tentang kripto, tetap berada di wilayah ketakutan yang ekstrem.
Baca Juga: Robert Kiyosaki: Tahun 2022 adalah Waktu Anda untuk Menjadi Lebih Kaya
Ketika harga Bitcoin naik di atas US$ 20.000 pada Selasa, Analis Pasar Senior Oanda Edward Moya menyebut ketahanannya "mengesankan".
Tapi, Moya kurang optimistis tentang kenaikan harga Bitcoin yang signifikan dalam waktu dekat.
"Bitcoin tidak memiliki katalis untuk memperpanjang kenaikan jauh lebih tinggi, tetapi stabilisasi adalah tanda sambutan untuk kenaikan jangka panjang," katanya kepada CoinDesk.
