Sumber: Reuters | Editor: Rizki Caturini
SWITZERLAND. Nestle menambah panjang perusahaan yang terpukul akibat perlambatan ekonomi global setelah mencatatkan pertumbuhan terlemah selama lebih dari satu dekade.
Produsen makanan asal Swiss ini mengumumkan pemangkasan prospek kinerjanya tahun ini pada hari ini (20/10). Penjualan ditargetkan hanya tumbuh 3,5%, setelah sembilan bulan pertama di 2016 hanya tumbuh 3,3%. Sebelumnya perusahaan ini menargetkan bisa mencapai pertumbuhan sebesar 4,2%.
Hingga September 2016, Nestle meraup pendapatan sebesar Swiss francs (SFr) 65,51 miliar (US$ 66,19 miliar) dari SFr 64,86 pada periode yang sama di 2015.
Seperti perusahaan makanan lainnya, produsen KitKat dan Nescafe ini harus bersaing dengan produsen sejenis di tengah deflasi harga jual di Eropa tengah serta harga komoditas yang terpuruk. Nestle juga harus bekerja keras mempertahankan pangsa pasar di pasar utama seperti China dan Brasil.
Produsen pesaing seperti Unilever telah menaikkan harga untuk mengimbangi pelemahan mata uang di beberapa wilayah penjualan seperti di Inggris. Sementara, Nestle masih memilih meningkatkan volume produksi.
"Pada kondisi pasar yang dibayangi deflasi serta harga bahan baku yang rendah, kami terus menjaga pertumbuhan volume produksi. Sementara Harga jual tetap bersahabat meski ada peningkatan tipis," ujar CEO Nestle, Paul Bulcke.
Berita Terkait
