Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Saham berjangka Amerika Serikat (AS) terus mencatatkan kerugian hingga hari Jumat (2/10) setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa ia dan istrinya dinyatakan positif terpapar virus Covid-19 setelah melakukan tes, hanya beberapa minggu sebelum pemilihan.
Mengutip Reuters, Jumat (2/10), Futures dan S&P 500 EScv1 turun 1,21% pada sore hari di Asia, sementara imbal hasil treasury juga dipantau menurun. Dolar AS di lain pihak naik, terutama terhadap Poundsterling Inggris, dolar australia dan Selandia Baru sebagai tanda penghindaran risiko kurs.
Trump sebelumnya mengungkapkan di Twitter bahwa dia dan istrinya telah dites virus corona setelah Hope Hicks penasihat senior yang baru-baru ini bepergian dengan Presiden, dinyatakan positif.
Dia kemudian mengeluarkan cuitan bahwa dia dan ibu negara AS dinyatakan positif. "Kami akan segera memulai proses karantina dan pemulihan kami," katanya.
Baca Juga: Inilah reaksi media global terhadap hasil tes Covid-19 Donald Trump yang positif
Status positif Covid-19 Trump disinyalir bisa menimbulkan gelombang baru volatilitas pasar. Sebab, sejatinya saat ini investor sudah bersiap untuk melihat hasil perebutan kursi Presiden AS di bulan November. "Ini berpotensi mengurangi kemampuan kampanye Trump. Dia mendapat banyak gangguan," kata Sean Callow, ahli strategi mata uang di Westpac, Sydney.
Hal itu lanjutnya, juga merusak citranya setelah sebelumnya menyebut bahwa Covid-19 tidak perlu dikhawatirkan. Dan menempatkan krisis Covid-19 menjadi masalah terdepan. Indeks MSCI untuk saham Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,27%. Indeks S&P/ASX 200 Australia juga turun 0,98% karena faktor penurunan harga minyak dan tembaga yang membebani sektor sumber daya negara.
Indeks Nikkei 225 Jepang juga terpantau hanya turun sedikit atau 0,69% lantaran Bursa Efek Tokyo melanjutkan perdagangan normal setelah sebelumnya pasar terhenti akibat karantina wilayah yang membuat pasar ekuitas terbesar ketiga di dunia ini terhenti.
Euro Stoxx 50 futures di sisi lain naik 0,06%, futures DAX Jerman naik 0,03% tetapi FTSE futures turun 1,02%. Pasar telah berombak lebih awal setelahhserentetan data, termasuk klaim pengangguran dan belanja konsumen, menunjukkan bahwa pemulihan ekonomi AS yang lambat dapat mengurangi laju pertumbuhan.
Futures untuk teknologi di Nasaq turun 1,7%. Hasil benchmark tresury untuk periode 10 tahun juga turun 0,65%. Pasar saham dan obligasi Tiongkok, valuta asing, dan pasar komoditas berjangka di sisi lain ditutup pada 1-8 Oktober untuk liburan Golden Week. Pasar Korea Selatan dan Hong Kong juga tutup pada hari Jumat karena merupakan hari libur.
Pasar AS memulai kuartal keempat dengan ditutup lebih tinggi pada hari Kamis, sementara investor menilai sudah ada kemajuan dalam negosiasi dari regulator untuk menambah stimulus fiskal. Dow Jones Industrial Averages dicatat naik 0,13% pada hari Kamis. S&P 500 naik 0,53% dan Nasdaq Composite 1,42%.
Baca Juga: Slower U.S. job gains anticipated; permanent unemployment in focus
Belanja konsumen AS dipantau melambat karena pasar pekerjaan yang sedang goyah. Artinya, jika pembuat kebijakan tidak dapat menyetujui lebih banyak dukungan, ekonomi AS dapat kehilangan lebih banyak momentum.
Pengusaha di lain pihak masih menantikan laporan Kementerian Tenaga Kerja tentang pengupahan sektor non-pertanian dan tingkat pengangguran yang bakal dirilis Jumat (2/10) malam. Menyusul adanya pengumuman PHK yang sedang bergejolak dari perusahaan besar seperti Disney dan Goldman Sachs.