Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
WASHINGTON. Perekonomian Amerika Serikat (AS) melanjutkan momentum pertumbuhan yang kuat dan kelanjutkan kenaikan suku bunga tahun ini. Menyusul data pasar tenaga kerja terbaru yang naik pada bulan Desember 2016 lalu.
Departemen Tenaga Kerja dalam laporannya Jumat (6/1) menyebutkan kenaikan nonfarm payrolls sebesar 156.000 pada akhir tahun lalu. Meski naik kurang dari yang diharapkan, tetapi kenaikan upah yang tajam menunjukkan keberlanjutan momentum pasar tenaga kerja.
Di tahun 2016, pasar tenaga kerja tumbuh sebesar 2,16 juta. Merupakan kenaikan beruntun di atas 2 juta yang merupakan terpanjang sejak tahun 1999, saat Bill Clinton menjabat sebagai Presiden AS.
Upah per jam rata-rata meningkat 10 sen atau 0,4% pada Desember, setelah tergelincir 0,1% pada November.
"Kenaikan sebesar apapun, adalah lebih dari cukup untuk menyerap pendatang baru dalam pasar tenaga kerja," lansir Departemen Tenaga Kerja sebagaimana dikutip dari Reuters.
Gubernur The Fed Janet Yellen mengatakan hanya perlu menciptakan di bawah 100.000 pekerjaan per bulan untuk menjaga pertumbuhan populasi usia kerja. Sektor industri memperkerjakan 19.000 lebih pekerja dari yang dilaporkan sebelumnya pada Oktober dan November.
"Penciptaan lapangan kerja dan kondisi pasar tenaga kerja secara keseluruhan tetap solid. Dengan potensi stimulus fiskal yang lebih kuat dalam bentuk belanja infrastruktur dan pemotongan pajak, penciptaan lapangan kerja tampaknya akan tetap pada pijakan yang solid pada 2017," kata Jim Baird, chief investment officer Plante Moran Financial Advisor.