Reporter: Sanny Cicilia | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Isu Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang berpeluang dimakzulkan mulai santer terdengar. Tapi, di dunia jagat maya, pertaruhan atas kursi Trump jauh lebih panas.
Situs pertaruhan online Predictlt mengalami rekor volume trading dalam dua hari terakhir, seperti dikutip dari Reuters.
Petaruh dua sisi ramai masuk setelah konflik Trump dan mantan Kepala FBI James Comey memanas. Dipecat pada awal Mei lalu, Comey awal pekan ini mengatakan, Trump pernah memintanya berhenti menyelidiki mantan penasihat keamanan senior Michael Flynn yang diduga dekat dengan Rusia. FBI sebelumnya menyatakan, ada peran Rusia dalam pemilu 2016 yang memenangkan Trump.
Kontrak bertajuk "Akankah Trump dimakzulkan tahun 2017?" mengundang lebih dari 100.000 pertaruhan dalam 24 jam terakhir.
Pada Rabu, harga kontrak "yes" naik 33 sen, menunjukkan bahwa prediksi pemakzulan atas Trump naik 33%. Sedangkan pekan lalu hanya 7%.
Situs lain, Paddy Power Betfair juga mengatakan, nilai taruhan yang masuk naik £ 5.000 atau sekitar US$ 6.500 begitu Comey mengatakan telah mendapat perintah penghentian investigasi Rusia dari Rusia.
Secara keseluruhan, kontrak terkait peluang Trump digulingkan di awal pemerintahan, sudah meraup nilai taruhan US$ 270.000 atau sekitar Rp 3,6 miliar.
Sementara seluruh kontrak terkait peluang Trump turun dari kursi presiden tahun 2017, 2018, 2019, 2020 atau selanjutnya, sudah mengumpulkan lebih dari US$ 480.000.
Ladbrokes dari Inggris memangkas poin harga taruhan separuhnya. Dari seluruh taruhan yang masuk, 56% taruhan yang masuk yakin Trump akan digulingkan dari kantornya.
"Para petaruh politik masih menduga-duga, berapa skandal lagi yang bisa ditahan Trump," kata Jessica Bridge, Juru Bicara Ladbrokes pada Reuters.
Isu pemakzulan Presiden Trump mulai dibicarakan anggota kongres.
Seorang anggota kongres Republik Justin Amash mengatakan pada The Hill, jika laporan bahwa Trump menekan Comey adalah benar, maka dia patut dimakzulkan.
Pagi ini, Kejaksaan Agung AS juga mengumumkan telah membentuk tim khusus, Special Counsil yang dipimpin mantan bos FBI Bob Mueller untuk melakukan investigasi terkait hubungan Rusia-Trump.
Berita Terkait
