Sumber: New York Times | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JERUSSALEM. Paus Francis melibatkan dirinya secara langsung dalam proses perdamaian di Timur Tengah pada Minggu (25/5). Dia mengumumkan telah mengundang kedua presiden Israel dan Palestina untuk menggelar pertemuan doa di apartemennya di Vatican.
Francis mengambil langkah yang tidak terduga di Bethlehem, di mana dia menjadi Paus pertama yang benar-benar terbang langsung ke Tepi Barat dan menyatakan wilayah yang diduduki oleh Israel sebagai "Negara Palestina".
Setelah mengungkapkan situasi secara umum antara Israel dan Palestina sebagai situasi yang tidak dapat diterima, Paus mengambil tindakan dramatis. Yakni mampir secara tiba-tiba ke pemukiman Israel yang memisahkan antara Bethlehem dari Jerussalem. Dirinya bahkan sempat berdoa dan menyentuhkan kepalanya di dinding yang penuh ditutupi oleh grafiti.
"Harus ada peningkatan upaya dan inisiatif untuk menciptakan kondisi perdamaian yang didasarkan pada keadian, untuk menegakkan hak asasi setiap individu dan untuk keamanan yang mutual," jelas Francis. Dia menambahkan, perdamaian harus segera ditegakkan meskipun kedua belah pihak melakukan pengorbanan tertentu.
Sementara itu, Presiden Israel Shimon Peres dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas menerima undangan Paus untuk berdoa bersama. Hal itu diungkapkan oleh Juru Bicara Abbas. Kabarnya, pertemuan ketiganya akan berlangsung pada 6 Juni mendatang.
Aksi Paus Francis pada hari Minggu kemarin menjadi contoh dramatis bagaimana dirinya berupaya memastikan peran Vatican sebagai penengah dari diplomasi internasional. Sebelumnya, Paus sudah berhasil melakukan hal tersebut.
Pada September 2013 lalu, misalnya, sekitar 100.000 orang mengambil bagian pada aksi unjuk rasa untuk Suriah di lapangan St, Peter seiring langkah AS untuk melakukan aksi militer terhadap rezim Suriah. Presiden Barack Obama menyatakan serangan militer tersebut sebagai langkah negosiasi.
Paus juga mempengaruhi perdebatan politik di AS melalui pandangannya mengenai ketidakadilan global dan kritiknya atas kapitalisme global. Saat kunjungannya ke Vatican pada Maret, Obama memberikan sanjungan kepada Paus karena dirinya melibatkan diri pada agenda politik seperti peningkatan upah minimum.