kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   -20.000   -1,06%
  • USD/IDR 16.445   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.107   66,36   0,94%
  • KOMPAS100 1.034   12,73   1,25%
  • LQ45 806   9,73   1,22%
  • ISSI 223   1,91   0,86%
  • IDX30 421   5,94   1,43%
  • IDXHIDIV20 502   10,81   2,20%
  • IDX80 116   1,41   1,23%
  • IDXV30 120   2,66   2,27%
  • IDXQ30 138   2,04   1,50%

Pendapatan SingTel Melorot 12% Akibat Krisis


Rabu, 12 November 2008 / 14:15 WIB
Pendapatan SingTel Melorot 12% Akibat Krisis


Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

SINGAPURA. Masih memburuknya perekonomian global secara langsung mempengaruhi kinerja sejumlah perusahaan besar. Hal ini pula yang dialami oleh Singapore Telecommunications Ltd (SingTel). Perusahaan telepon terbesar di Asia Pasifik itu membukukan laba terendah dalam tiga tahun terakhir seiring dengan menguatnya mata uang dolar Singapura. Penguatan mata uang tersebut menyebabkan tergerusnya pendapatan dari unit luar negeri SingTel.

Pada kuartal II yang berakhir 30 September lalu, pendapatan bersih SingTel merosot 12% menjadi S$ 868 juta atau US$ 577 juta dan setara dengan 5,43 sen per sahamnya. Padahal, pada periode yang sama tahun lalu, SingTel berhasil meraup pendapatan bersih mencapai S$ 988 juta atau 6,18 sen per saham. Meski demikian, terjadi peningkatan penjualan sebesar 5,3% menjadi S$ 3,89 miliar.

SingTel yang meraup 60% pendapatannya dari unit luar negeri, memprediksi pertumbuhan pendapatan akan mengalami perlambatan tahun ini yang disebabkan  krisis finansial global dan penguatan dolar Singapura.

“Apa yang terjadi di pasar finansial saat ini tidak dapat dihindari. Sebagai hasilnya, kami memprediksi, pertumbuhan kinerja perusahaan akan semakin melemah. Oleh karenanya, SingTel akan memastikan, jika permintaan semakin menurun, kami akan mampu memangkas pengeluaran operasional dan menahan jumlah laba agar tidak tergerus lebih dalam,” kata CEO SingTel Chua Sock Koong kepada Bloomberg Television hari ini.

Selain itu, adanya subsidi kepada 170.000 pelanggan yang membeli iPhone keluaran Apple Inc yang mulai ditawarkan di pasaran sejak Juli lalu, juga ikut menurunkan laba yang diperoleh SingTel. 

Chua juga bilang, untuk menekan ongkos operasional, SingTel akan menghentikan sejumlah pengeluaran-pengeluaran tertentu. Pada 20 Oktober lalu, SingTel yang per 30 September memiliki 21.870 pekerja, berencana memangkas sekitar 115 karyawan di Australia.

Catatan saja, pada penutupan perdagangan sesi pertama, saham SingTel mengalami kenaikan 3% menjadi S$ 2,42. Meski demikian, sepanjang tahun ini, harga saham SingTel sudah terpangkas sebesar 40%.

Bloomberg



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Thrive

[X]
×