Sumber: Bloomberg | Editor: Dessy Rosalina
LONDON. Ekonomi dunia yang masih lesu berimbas negatif terhadap kantong Unilever. Produsen consumer goods ini membukukan pertumbuhan penjualan terendah sepanjang lima tahun terakhir. Penjualan Unilever hanya tumbuh 2,1% sepanjang kuartal III tahun ini.
Pencapaian tersebut masih di bawah estimasi analis yang mematok pertumbuhan 3,9%. Pemicu utama stagnasi penjualan adalah menyusutnya penjualan di pasar China. Padahal, China adalah pasar terbesar bagi Unilever bagi penjualan produk personal care.
Pos bisnis personal care hanya mampu tumbuh 3% pada kuartal III. Padahal, ini adalah segmen bisnis terbesar perusahaan yang berasal dari Inggris ini. "Penjualan di China turun 20%. Pengaruhnya 0,8% terhadap pendapatan global," ujar Jean-Marc Huet, Direktur Keuangan Unilever seperti dikutip Bloomberg, Kamis (23/10).
Penyusutan penjualan di pasar China tak mampu diimbangi dengan penjualan di pasar Eropa dan Amerika Serikat (AS) yang masih stagnan.