Sumber: Finbold News | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ripple kembali menjadi sorotan setelah salah satu pendirinya, Chris Larsen, melakukan transaksi besar di jaringan blockchain XRP. Berdasarkan data Whale Alert pada 20 Oktober 2025, Larsen mentransfer 50 juta XRP senilai sekitar US$123,8 juta ke dompet yang tidak dikenal.
Transaksi tersebut rampung dalam waktu kurang dari satu jam dan menjadi pemindahan XRP terbesar Larsen sejak Juli 2025. Sebelumnya, antara 17–23 Juli, ia memindahkan sekitar 175 juta XRP, di mana sekitar 140 juta token dilaporkan masuk ke bursa kripto.
Saat itu, dampaknya terhadap harga XRP relatif kecil karena aset masih diperdagangkan di atas US$3.
Alasan di Balik Pemindahan XRP
Spekulasi sempat muncul terkait tujuan transaksi ini, namun Larsen kemudian mengonfirmasi melalui akun X (Twitter) bahwa pemindahan tersebut merupakan bagian dari investasi di Evernorth, sebuah perusahaan yang didukung Ripple dan baru saja mengumumkan merger SPAC senilai US$1 miliar di Nasdaq.
Baca Juga: Pasar Kripto Anjlok, Lebih dari US$110 Miliar Nilai Pasar Lenyap dalam Hitungan Jam
Evernorth, yang mendapat dukungan dari Ripple, SBI Holdings, dan Armada Acquisition Corp II, bertujuan membangun perbendaharaan publik XRP terbesar di dunia serta menciptakan instrumen investasi teregulasi untuk membuka akses institusional terhadap XRP.
Perusahaan ini menargetkan penggalangan dana sebesar US$1 miliar, dengan US$200 juta di antaranya sudah dikomitmenkan oleh afiliasi Ripple dan mitra strategis.
Dalam pernyataannya, Larsen memberi selamat kepada tim Evernorth, menyebut perusahaan tersebut sebagai “mata rantai yang hilang dalam pasar modal XRP” dan menegaskan perannya dalam memperluas penggunaan XRP di sektor decentralized finance (DeFi).
Dampak terhadap Sentimen Pasar
Meski bersifat positif dari sisi pengembangan ekosistem, langkah Larsen kembali memunculkan ketegangan lama antara aktivitas internal Ripple dan kepercayaan investor.
Baca Juga: Aset Kripto Bitcoin dan Ethereum Masih Tertekan, Begini Prospeknya di Akhir Tahun
Dengan kepemilikan 2,58 miliar XRP senilai sekitar US$8,8 miliar, beberapa analis menilai langkah ini bisa menjadi sinyal akumulasi institusional menjelang ekspansi besar XRP, sementara yang lain melihatnya sebagai strategi lindung nilai (hedging) menjelang potensi volatilitas pasar.
Analisis Harga XRP
Seusai transaksi besar tersebut, harga XRP tidak menunjukkan pergerakan signifikan. Berdasarkan data perdagangan terakhir, XRP berada di level US$2,41, turun lebih dari 2% dalam 24 jam terakhir dan 2,3% dalam sepekan.
Koreksi ini sejalan dengan tren pasar kripto global yang sedang mengalami tekanan dan menghapus sebagian keuntungan sebelumnya. Saat ini, level resistance utama XRP berada di US$2,50, yang menjadi kunci untuk memulihkan momentum menuju kisaran US$3.