kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penjualan Starbucks di China anjlok 50% gara-gara corona


Jumat, 06 Maret 2020 / 10:10 WIB
Penjualan Starbucks di China anjlok 50% gara-gara corona


Sumber: Reuters | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - SEATTLE. Starbucks Corp memperkirakan penjualan di toko yang sama di China yang dibuka setidaknya setahun terakhir akan turun sekitar 50% di kuartal yang berakhir Maret ini. Penurunan penjualan ini terjadi karena penyebaran wabah virus corona.

Jaringan warung kopi terbesar dunia ini mengatakan, dampak penyebaran virus corona akan menurunkan pendapatan kuartal kedua antara Januari-Maret sebesar US$ 400 juta hingga US$ 430 juta di China dari ekspektasi awal. Dalam keterbukaan informasi ke bursa, Starbucks mengatakan penurunan ini akan menurunkan laba per saham sebesar US$ 0,15 hingga US$ 0,18.

Baca Juga: Waspadai Potensi Krisis Bisnis Umrah

"Estimasi ini mencerminkan dampak penjualan yang hilang pada periode tersebut, serta biaya yang tetap dikeluarkan untuk upah dan tunjangan mitra, operasional toko, dan biaya tambahan yang timbul sebagai tanggapan terhadap wabah covid-19," ungkap Starbucks seperti dikutip Reuters, kemarin.

Starbucks mengatakan terpaksa menunda beberapa pembukaan toko yang direncanakan di China untuk tahun fiskal 2020 hingga tahun depan karena wabah virus corona.

Baca Juga: Harga emas terbang ke US$ 1.673, tertinggi dalam lebih dari 7 tahun terakhir

Perusahaan ritel ini pun melaporkan dampak virus corona di Jepang, Korea Selatan, dan Italia karena penutupan toko dan lalu lintas pelanggan yang berkurang. Starbucks mengatakan belum bisa mengukur dampaknya karena masih dalam tahap awal.

Perusahaan yang menghasilkan 70% pendapatan di Amerika Serikat (AS) sepanjang tahun fiskal lalu mengatakan, bisnis di negeri Paman Sam masih berjalan seperti biasa.




TERBARU

[X]
×