Sumber: Reuters | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Ratusan penumpang di kapal pesiar Royal Caribbean dari Singapura diminta untuk tetap di kabin mereka sampai pelacakan kontak selesai. Langkah ini diambil setelah terdeteksi kasus Covid-19 yang memaksa kapal Quantum of the Seas kembali ke pelabuhan.
Royal Caribbean dan Singapore Tourism Board (STB) mengatakan, semua tamu dan kru Quantum of the Seas yang melakukan kontak dekat dengan tamu pria berusia 83 tahun yang terinfeksi ini dinyatakan negatif.
Annie Chang, direktur segmen kapal pesiar di STB mengatakan, penumpang dan awak yang tersisa akan tetap berada di dalam kamar mereka sampai pelacakan kontak selesai. Mereka semua akan menjalani pengujian Covid-19 wajib sebelum meninggalkan terminal.
Sementara itu, para penumpan dan kru diberikan pembaruan rutin. Makanan pun disediakan langsung ke kamar mereka. "Ini jelas bukan akhir yang kami cari," kata Rizal Ramli, salah seorang penumpang kepada ChannelNewsAsia dari kapal, yang berlabuh di Singapura pada hari Rabu.
"Kami hanya disuruh menunggu di kamar kami dan mereka akan memberi kami pengumuman lebih lanjut."
Baca Juga: Bertambah 23 di AS dan Korsel, total 2.167 WNI positif virus corona di luar negeri
The cruise-to-nowhere oleh Royal Caribbean adalah salah satu pelayaran pertamanya sejak perusahaan ini menghentikan operasi global pada Maret karena virus corona. Surat kabar Straits Timer melaporkan, ada 1.680 tamu dan 1.148 anggota kru di kapal tersebut.
Industri kapal pesiar global sangat terpukul akibat pandemi. Sejumlah penularan yang luas paling awal ditemukan di kapal pesiar. Dalam satu kasus pada bulan Februari di lepas pantai Jepang, penumpang terjebak selama berminggu-minggu di atas Diamond Princess dengan lebih dari 700 tamu dan awak terinfeksi.
Pelayaran Royal Carribbean cruise-to-nowhere dari Singapura dimulai pekan lalu dan hanya terbuka untuk penduduk Singapura. Kapal ini tidak berhenti dan hanya berlayar tidak jauh dari Singapura.
Quantum of the Seas kembali ke Singapura pada pukul 8 pagi waktu setempat pada hari Rabu (9/12), sehari sebelum akhir dari rencana pelayaran empat hari.
Penumpang yang terinfeksi melapor ke pusat medis dalam pesawat karena diare, dan menjalani tes reaksi rantai polimerase wajib (PCR) sebagai bagian dari protokol di pesawat. STB mengatakan, penumpang tersebut telah melakukan tes PCR Covid-19 wajib sebelum naik dan dinyatakan negatif.
Baca Juga: Meski pandemi masih melanda dunia, ekspor China berhasil pecahkan rekor
Kapal pesiar tersebut adalah bagian dari rencana Singapura untuk menghidupkan kembali industri pariwisata yang telah terpukul akibat virus corona baru. Hingga kini, corona telah menginfeksi lebih dari 67,7 juta orang di seluruh dunia dan menewaskan 1,55 juta orang.
Singapura, yang memiliki lebih dari 58.000 kasus dan 29 kematian, telah melaporkan kurang dari segelintir infeksi lokal dalam beberapa pekan terakhir.
Bagian dari tindakan pencegahan untuk memulai kembali kapal pesiar di Singapura melibatkan pengujian pra-keberangkatan. Para penumpang juga harus membawa alat pelacak kontak elektronik dan menjalankan jarak sosial setiap saat.
Straits Times melaporkan, kontak dekat kasus yang terinfeksi akan ditempatkan di karantina atau pengawasan kesehatan. Sementara penumpang lain perlu memantau kesehatan mereka sambil melanjutkan aktivitas rutin termasuk pergi ke sekolah atau bekerja, dan menjalani tes usap di akhir periode pemantauan 14 hari.
Baca Juga: Tertahan lonjakan kasus Covid-19, harga minyak acuan kembali melemah hampir 1%