Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dengan kekayaan bersih yang diperkirakan lebih dari US$131 miliar, Warren Buffett, CEO legendaris Berkshire Hathaway, bukan hanya terkenal karena kesuksesannya dalam berinvestasi, tetapi juga karena kebijaksanaannya.
Salah satu kutipan Buffett yang sering disalahpahami adalah: “Diversifikasi adalah perlindungan terhadap ketidaktahuan. Ini tidak masuk akal jika Anda tahu apa yang Anda lakukan,”
Pernyataan ini telah memicu perdebatan dalam lingkaran keuangan, karena menantang prinsip yang sudah diterima secara luas bahwa diversifikasi adalah kunci untuk mengurangi risiko dalam investasi. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud oleh Buffett dengan pernyataan ini? Dan apakah kita harus mengikuti nasihatnya?
Memahami Pendekatan Buffett terhadap Diversifikasi
Untuk memahami sudut pandang Buffett, kita perlu mengetahui pendekatan investasinya. Buffett adalah pendukung value investing, sebuah strategi yang berakar pada analisis mendalam dan pemahaman tentang nilai intrinsik sebuah perusahaan.
Baca Juga: 1 Saham Berkinerja Terbaik Warren Buffett Tahun 2024
Ia membeli bisnis yang menurutnya undervalued (dihargai lebih rendah dari nilai sebenarnya) tetapi memiliki fundamental yang kuat dan potensi pertumbuhan jangka panjang.
Pernyataan Buffett tentang diversifikasi menyoroti bahwa jika kita benar-benar memahami bisnis yang kita investasikan, kita tidak perlu menyebarkan investasi kita ke banyak perusahaan lain.
Mengutip aol.com, bagi Buffett, diversifikasi sering kali digunakan oleh mereka yang tidak cukup yakin dengan pilihan investasinya. Berikut adalah beberapa poin penting dari nasihat Buffett:
1. Diversifikasi Dapat Membatasi Pengetahuan
Buffett percaya bahwa jika seorang investor tahu apa yang mereka lakukan dan telah mempelajari serta memahami investasi mereka secara mendalam, maka mereka sebaiknya tetap fokus pada investasi tersebut. Diversifikasi hanya demi diversifikasi tidak meningkatkan literasi keuangan kita.
2. Diversifikasi Bisa Lebih Mahal
Lebih sedikit investasi bisa lebih aman dan menguntungkan dibandingkan dengan menyebarkan dana ke terlalu banyak investasi. Meskipun benar bahwa diversifikasi dapat mengurangi potensi kerugian, namun ini hanya berlaku jika pilihan investasi dibuat berdasarkan analisis yang mendalam.
3. Diversifikasi Dapat Menghambat Strategi Investasi
Diversifikasi bisa menimbulkan kendala pada alokasi aset. Ketika kita menyebarkan investasi ke berbagai kelas aset, kita mungkin kehilangan kesempatan untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari satu aset yang berperforma tinggi.
Baca Juga: Warren Buffett: Pasar Saham Mentransfer Kekayaan dari yang Tak Sabar ke yang Sabar
Diversifikasi vs Over-Diversifikasi
Buffett tidak sepenuhnya menentang diversifikasi. Faktanya, ia menganjurkan diversifikasi untuk investor biasa, terutama mereka yang tidak memiliki waktu atau keahlian untuk menganalisis perusahaan secara menyeluruh. Namun, over-diversifikasi atau memiliki terlalu banyak aset untuk mengurangi risiko bisa menjadi kontraproduktif.
Memiliki terlalu banyak saham atau dana investasi dapat membuat portofolio kita mulai mencerminkan pasar secara keseluruhan, yang akhirnya membatasi peluang untuk mengungguli pasar. Dengan kata lain, meskipun diversifikasi dapat mengurangi risiko, hal ini juga bisa membatasi potensi imbal hasil.
Ketika Anda Perlu Melakukan Diversifikasi
Meskipun peringatan Buffett penting, diversifikasi tetap menjadi alat yang berharga, terutama untuk investor biasa yang tidak memiliki waktu atau keahlian untuk mengawasi investasi secara mendetail.
Menyebarkan investasi ke berbagai kelas aset seperti saham, obligasi, real estate, dan komoditas melindungi portofolio dari penurunan tak terduga dalam satu sektor tertentu. Ini adalah strategi yang sudah terbukti untuk mengelola risiko sambil tetap berpartisipasi dalam pertumbuhan pasar.
Baca Juga: Anda Sedang Mencari Rumah Idaman? Dengarkan Dulu Nasihat Warren Buffett Ini
Kesuksesan Buffett: Taruhan Terkonsentrasi yang Terinformasi
Kesuksesan Buffett berbicara dengan sendirinya. Investasi terkonsentrasinya di perusahaan seperti Coca-Cola, American Express, Kraft Heinz, Bank of America, dan Apple telah menghasilkan keuntungan besar bagi pemegang saham Berkshire Hathaway.
Namun, perlu diingat bahwa Buffett memiliki tim analis dan pengalaman puluhan tahun dalam mempelajari perusahaan. Dia menghabiskan banyak waktu untuk memahami bisnis sebelum berinvestasi.