Sumber: CNBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KUALA LUMPUR. Investigasi mengenai hilangnya pesawat Malaysia Airlines yang bertolak dari Kuala Lumpur menuju Beijing masih belum ada titik terang. Pesawat yang mengangkat 227 penumpang dan 12 awak pesawat tersebut menghilang dari radar satu jam setelah lepas landas dari ibu kota Malaysia pada Sabtu dini hari, 8 Maret 2014.
Pesawat tersebut terbang dalam kondisi cuaca yang bagus dan menghilang tanpa ada telepon darurat. Ini merupakan hal yang di luar kebiasaan bagi pesawat jet moderen.
Sejauh ini, belum ada alasan yang jelas yang mengindikasikan apa yang terjadi terhadap pesawat tersebut.
Berikut adalah kronologi berita terakhir hilangnya Boeing 777 MH370:
Kamis, 13 Maret
Malaysia membantah berita Wall Street Journal: Menteri Transportasi Malaysia Seri Hishammuddin membantah klaim bahwa pesawat Malaysia Airlines yang hilang sudah terbang selama empat jam sebelum akhirnya menghilang dari radar. Pernyataan tersebut membantah berita Wall Street Journal yang melaporkan bahwa pesawat itu sudah terbang sekitar 2.200 mili atau 3.500 km. Hishammuddin bilang, fokus pencarian mereka saat ini selalu di daerah Laut China Selatan.
Gambar satelit China tak berhubungan dengan MH370: Kepala Penerbangan Sipil China bilang, tidak ada bukti bahwa objek yang mengambang di Laut China Selatan yang ditangkap satelit pada Minggu (9/3) lalu berhubungan dengan pesawat Malaysia Airlines yang hilang. Pemerintah China bilang, gambar satelit itu sudah disalahgunakan.
Rabu, 12 Maret
Upaya pencarian diintensifkan: Area pencarian pesawat yang hilang diperluas menjadi 27.000 mil yang meliputi Laut China Selatan dan Selat Malaka. Ada 12 negara yang berpartisipasi dalam pencarian tersebut, dengan jumlah kapal mencapai 42 unit dan 39 pesawat.
Pencarian ulang di Laut Vietnam: Pemerintah Vietnam mengatakan, pihaknya kembali melakukan pencarian pesawat yang hilang di Laut Vietnam.
Berita Terkait
Copilot MH370 pernah undang penumpang ke cockpit
Malaysia perluas pencarian ke Semenanjung Malaka
Melihat langkah investor Malaysia Airlines
