Reporter: Barratut Taqiyyah, Forbes | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
DETROIT. Ford Motor berupaya untuk bangkit. Hal itu dilakukan untuk menghindari kebangkrutan seperti yang dialami pesaingnya General Motors dan Chrysler. Masalahnya, saat ini Ford tengah terhimpit utang besar.
Meski begitu, Ford tak mau berlama-lama berkubang dalam masalah. Itu dibuktikan dengan membukukan kinerja memuaskan pada kuartal kedua tahun ini. Asal tahu saja, pada periode April-Juni 2010, laba bersih Ford mencapai US$ 2,8 miliar. Dengan demikian, sudah lima kuartal berurut-turut, Ford berhasil memperoleh laba. Sementara, pendapatan Ford mengalami kenaikan lebih dari 30% menjadi US$ 31,3 miliar.
“Kami berhasil bangkit hingga paruh pertama tahun ini. Kami berharap di 2011, hasil kinerja kami bisa jauh lebih baik,” jelas Chief Executive Ford Alan Mulally.
Kabar baiknya, Ford berhasil meraup pendapatan mencapai US$ 2,6 miliar pada kuartal dua ini. Perusahaan juga berhasil melunasi utang senilai US$ 7 miliar. Langkah tersebut berhasil menekan beban bunga yang harus ditanggung Ford senilai US$ 470 juta.
Pertengahan tahun ini, pendapatan Ford mencapai US$ 21,9 miliar dan utang mencapai US$ 27,3 juta. Dengan demikian, sisa utang bersih Ford tinggal US$ 5,4 miliar. Ford menargetkan, pada akhir 2011, posisi pendapatan akan lebih besar dibanding utang.
Meski utang Ford mencapai tiga kali lipat lebih besar ketimbang General Motors, Ford berhasil memanfaatkan momentum operasional bagi perusahaannya. Menurut analis Shelley Lombard dari GimmeCredit, “Jika Ford berhasil memanfaatkan momentum menjadi pendapatan besar, perusahaan dapat meraih targetnya yaitu tak memiliki utang lagi pada tahun ini. Bisa dengan membayar utangnya, atau meningkatkan pendapatannya.”
Sekadar informasi, Ford meningkatkan laba dengan mengurangi potongan harga yang diberikan kepada pelanggan. Selain itu, Ford juga merilis sejumlah mobil baru seperti sedan Taurus dan Fiesta.