kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.179   1,00   0,01%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Permintaan emas India diramal akan kian membumbung


Kamis, 21 Maret 2013 / 13:54 WIB
Permintaan emas India diramal akan kian membumbung
ILUSTRASI. Tengok kurs dollar-rupiah di BRI jelang tengah hari ini, Rabu 27 Oktober 2021. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/18/09/2017


Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

MUMBAI. Penggunaan emas di India, konsumen emas terbesar dunia, diprediksi akan naik untuk kali pertama dalam tiga tahun terakhir. Menurut Somasundaram PR, managing director World Gold Council untuk India, tahun ini, total konsumsi emas India kemungkinan akan mencapai 865 metrik ton hingga 960 ton pada tahun ini. Sebagai perbandingan, pada 2012 lalu, konsumsi emas India hanya sebanyak 864,2 ton.

"Impor seharusnya bisa lebih tinggi tahun ini jika melihat tren pada kuartal empat tahun lalu seiring pertumbuhan ekonomi. Ada optimisme dalam perekonomian dan kita bisa merasakannya," jelas Somasundaram.

Data WGC menunjukkan, tingkat konsumsi di India melambung 41% menjadi 261,9 ton pada kuartal yang berakhir Desember dibanding tahun sebelumnya. Permintaan untuk perhiasan naik 35%, sementara, investasi pada emas koin dan emas batangan naik 51%.

Kenaikan tingkat konsumsi emas ini bisa menghambat upaya pemerintah India untuk menekan defisit neraca perdagangan. Sebagai langkah awal, pemerintah India sudah menaikkan pajak impor emas sejak awal 2012 untuk menekan permintaan. Sebab, emas menyumbang sekitar 80% terhadap defisit neraca perdagangan.

Selain itu, Menteri Keuangan India P Chidambaram juga telah mengambil langkah agresif dengan membuka perekonomian India untuk investasi asing. Hal itu diyakini bisa mengerek tingkat ekspor dan mempercepat proyek pembangunan jalan dan kereta yang mandek.

"Meski defisit neraca perdagangan merupakan isu yang serius, namun dengan meningkatkan pajak dan berupaya menghentikan permintaan emas bukan merupakan cara yang positif. Hasilnya juga belum tentu baik," jelas Somasundaram.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×