kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Permintaan Smartphone Mendingin, Penjualan Qualcomm Terancam Terpukul


Kamis, 28 Juli 2022 / 10:11 WIB
Permintaan Smartphone Mendingin, Penjualan Qualcomm Terancam Terpukul
ILUSTRASI. Qualcomm Inc memperkirakan pendapatan kuartal keempat di bawah target Wall Street. REUTERS/Aly Song/File Photo


Reporter: Ignatia Ivani | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Bersiap menghadapi ekonomi yang sulit, Qualcomm Inc memperkirakan pendapatan kuartal keempat di bawah target Wall Street. 

Mengutip Reuters, Kamis (28/7), bersamaan dengan itu, laju permintaan smartphone pun melambat bisa memicu kerugian bisnis chip handset andalannya karena diterpa krisis Ukraina dan penguncian China.

Saham perusahaan yang berbasis di San Diego itu turun sekitar 2,8% dan diprediksi penurunan signifikan tahun ini sekitar 18% di tengah aksi jual yang meluas dalam pertumbuhan saham.

"Kami memperkirakan meningkatnya ketidakpastian dalam ekonomi global dan dampak tindakan Covid di China akan menyebabkan pelanggan bertindak hati-hati dalam mengelola pembelian mereka di paruh kedua," kata Akash Palkhiwala, Chief Financial Officer.

Baca Juga: Amankan Pasokan, VW Gandeng STMicroelectronics & TSMC Kembangkan Chip Semikonduktor

Perusahaan memperkirakan penjualan smartphone turun 5% tahun ini, dibandingkan dengan prospek sebelumnya yang cenderung stagnan. IDC telah memproyeksikan penurunan 3,5% dalam pengiriman smartphone.

Lebih dari setengah total penjualan Qualcomm berasal dari segmen handset, yang membuat chip modem untuk iPhone Apple dan chip yang menggerakkan beberapa model seri Galaxy S Samsung.

Eksekutif perusahaan menegaskan kembali bahwa fokus Qualcomm dalam memasok chip ke ponsel premium dan dorongannya untuk melakukan diversifikasi ke sektor lain seperti otomotif akan meredam pukulan dari pendinginan permintaan smartphone.

Pada kuartal ke-3, perancang chip terpaksa meredam ekspektasinya atas pendapatannya, didorong oleh pertumbuhan 59% pada bisnis chip handsetnya.

Chief Executive Cristiano Amon mengatakan pendapatan dari bisnis otomotif mencapai rekor di kuartal ketiga dan akan melampaui itu di kuartal berikutnya.

Berdasarkan data Refinitiv, Qualcomm memperkirakan pendapatan kuartal saat ini antara US$ 11 miliar-US$ 11,8 miliar, dibandingkan dengan perkiraan analis sebesar US$ 11,87 miliar.

Perusahaan mengharapkan laba per saham yang disesuaikan antara US$ 3 dan USUS$ 3,30, dibandingkan dengan perkiraan US$ 3,23.

Untuk kuartal yang berakhir pada Juni, pendapatan yang disesuaikan senilai US$ 10,93 miliar, dibandingkan dengan perkiraan US$ 10,88 miliar. Sementara itu, pendapatan bisnis desain chipnya sebesar US$ 9,38 miliar, naik 45% pada tahun ini sementara bisnis lisensinya menghasilkan US$ 1,52 miliar, naik 2%.

Secara terpisah, Qualcomm mengatakan telah memperpanjang perjanjian lisensi patennya dengan Samsung Electronics hingga akhir 2030. Amon mengatakan itu akan membantu mengamankan stabilitas pendapatan untuk bisnis lisensinya.

Qualcomm juga setuju untuk memperluas penggunaan platform Snapdragon untuk produk premium Samsung Galaxy di masa depan, termasuk ponsel Samsung Galaxy.

"Ketika kami menyediakan platform Snapdragon 800 ke smartphone Galaxy, setidaknya itu menggantikan pendapatan dan pendapatan dari penjualan modem ke lima iPhone," kata Amon.

Baca Juga: Qualcomm Wins Court Fight Against US$ 1 Billion Antitrust Fine

Qualcomm mempertajam fokusnya pada chip yang memberi daya pada ponsel daripada chip modem yang digunakan untuk terhubung ke jaringan karena pelanggan utama Apple bekerja pada chip modemnya sendiri.

Paolo Pescatore, seorang analis di PP Foresight bilang Qualcomm telah berupaya untuk mengatasi penurunan penjualan ini.

"Amon telah melakukan upaya tanpa henti untuk mendiversifikasi Qualcomm di luar smartphone, sebagian untuk membantu mengurangi kerugian di masa depan dari sakelar modem Apple," ujarnya.




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×