CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Pertama kali jumlah miliarder Asia menyalip AS


Kamis, 26 Oktober 2017 / 10:52 WIB
Pertama kali jumlah miliarder Asia menyalip AS


Reporter: Khomarul Hidayat | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - ZURICH. Ketimbang kawasan lain, ekonomi kawasan Asia tumbuh jauh lebih cepat dan menopang pertumbuhan ekonomi global. Itu pula sebabnya, jumlah miliarder dari Asia bertambah lebih banyak dibandingkan kawasan lain seperti Eropa dan Amerika.

Malah, laporan terbaru UBS AG dan PricewaterhouseCoopers (PwC) menyebutkan, kini jumlah miliarder dari Asia untuk pertama kalinya melampaui jumlah miliarder dari Amerika Serikat (AS). Hitungan UBS & PwC, pada tahun lalu, jumlah miliarder Asia bertambah 117 orang sehingga totalnya menjadi 637 miliarder. Sedangkan miliarder dari Paman Sam cuma bertambah 25 miliarder dan totalnya menjadi 563 miliarder. 

Sementara, jumlah miliarder dari Eropa cenderung flat alias tak bertambah yakni sebanyak 342 miliarder. Adapun total jumlah miliarder dunia mencapai 1.550 miliarder.

Toh begitu, nilai kekayaan miliarder AS tersebut masih mendominasi harta miliarder dunia yakni mencapai US$ 2,8 triliun pada tahun 2016. Jumlah itu mengambil porsi 46,6% dari total harta miliarder dunia sebanyak US$ 6 triliun versi UBS & PwC. Tahun lalu, kekayaan miliarder dunia itu meningkat 17% setelah di tahun sebelumnya menurun.

China menjadi peyumbang terbanyak penambahan jumlah miliarder dari Asia, menyusul kemudian India. Sebanyak tiga perempat miliarder baru di dunia berasal dari China dan India. 

Ekspansi ekonomi Asia yang cukup cepat membuat saban hari miliarder baru muncul dari kawasan ini. Andai tren ini terus berlanjut, menurut UBS & PwC, nilai harta miliarder Asia akan menyalip miliarder AS dalam empat tahun mendatang.

"Kombinasi stabilitas geopolitik di China Daratan, kenaikan harga real estat China, belanja infrastruktur, kenaikan harga komoditas, kenaikan jumlah kelas menengah, semuanya berkontribusi meningkatkan kekayaan," tulis laporan terbaru UBS & PwC seperti dilansir Bloomberg, Kamis (26/10).

Kenaikan harga saham menjadi penyokong pertumbuhan harta miliarder dunia.  "Saham tetap cenderung mengungguli semua kelas aset lainnya." kata Chief Investment Officer UBS Mark Haefele.

Namun yang juga menarik, masih merujuk laporan UBS & PwC, semakin banyak pula miliarder yang beralih menjadi kolektor benda seni. Tahun lalu, diantara 200 kolektor seni top dunia, hampir tiga perempatnya atau sekitar 150 orang merupakan miliarder. Semisal, seorang miliarder Jepang, Yusaku Maezawa menjadi pembeli karya seni termahal tahun ini  pada lelang lukisan karya Jean-Michel Basquiat seharga US$ 110,5 juta.

Klub olahraga juga menjadi buruan para hartawan ini. Lebih dari 140 klub olahraga papan atas di seluruh dunia dimiliki oleh 109 miliarder, yang rata-rata berusia 68 tahun dengan kekayaan US$ 5 miliar.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×