Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Kredit sektor properti China tumbuh lebih lambat pada 2018. Pemerintah China memperketat aturan pembelian rumah untuk mengurangi risiko bubble. Tapi, kredit ke pengembang properti naik sedikit lebih tinggi daripada tahun sebelumnya.
Data bank sentral China menunjukkan bahwa outstanding kredit properti yuan tumbuh 20% ketimbang tahun sebelumnya menjadi 38,7 triliun atau setara dengan US$ 5,72 triliun per akhir Desember 2018. Tahun sebelumnya, kredit properti tumbuh 20,9%.
People's Bank of China mencatat, kredit pemilikan rumah naik 17,8% secara tahunan menjadi 25,75 triliun per akhir 2018. Angka pertumbuhan ini pun lebih rendah ketimbang 22,2% di tahun sebelumnya.
Pemerintah China terjanji untuk memastikan perkembangan pasar properti yang stabil dan sehat. Pemerintah pun menegaskan bahwa perumahan harus digunakan untuk tempat tinggal, bukan investasi spekulasi.
Upaya pemerintah untuk mengurangi risiko kredit telah menurunkan panasnya pasar properti. Tapi, penurunan kredit yang terus menerus di sektor ini bisa menambah tekanan bagi ekonomi China.
Selama ini, sektor properti merupakan salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi China. Alhasil, pelemahan sektor ini bisa memengaruhi laju dan lingkup stimulus yang direncanakan rilis tahun ini.
Biro Statistik Nasional China merilis data investasi real estate bulan Desember yang naik 8,2% secara tahunan. Pertumbuhan ini pun melambat dari 9,3% di bulan November.