CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.880   0,00   0,00%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Pertumbuhan pinjaman bank Jepang pada laju paling lambat dalam 8 tahun terakhir


Kamis, 08 Juli 2021 / 09:43 WIB
Pertumbuhan pinjaman bank Jepang pada laju paling lambat dalam 8 tahun terakhir
ILUSTRASI. Teller melayani nasabah bank di Jepang


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Pinjaman bank Jepang sepanjang Juni naik pada laju tahunan paling lambat lebih dari delapan tahun terakhir. Data bank sentral menunjukkan permintaan dana perusahaan untuk mengatasi kendala uang tunai terkait virus corona sudah mereda.

Total pinjaman yang dimiliki oleh bank-bank Jepang naik 1,4% pada bulan Juni dari tahun sebelumnya menjadi 578 triliun yen atau setara US$ 5,23 triliun. Menurut data BOJ, angka tersebut menunjukkan tingkat pertumbuhan paling lambat sejak Januari 2013.

Bank-bank besar mengalami penurunan pinjaman 1,6% bulan lalu, mencatat penurunan tahun-ke-tahun pertama sejak November 2012, karena beberapa peminjam besar membayar kembali pinjaman berkat keuntungan yang lebih tinggi.

Baca Juga: Periode terpenting melawan Covid-19, Olimpiade Tokyo bisa tanpa penonton

Sementara itu, total simpanan yang ditaruh di bank komersial terus meningkat dan mencapai rekor baru bulan lalu karena perusahaan dan rumah tangga menahan pengeluaran. Total simpanan yang dipegang oleh bank mencapai 834 triliun yen, mencapai rekor baru.

Angka-angka tersebut menggarisbawahi pandangan bahwa banyak perusahaan mulai bangkit dari pukulan langsung akibat pandemi, tetapi mereka masih memegang uang tunai di tengah ketidakpastian atas prospek ekonomi.

"Saldo pinjaman bank tetap pada tingkat yang tinggi, tetapi permintaan dana perusahaan tampaknya mereda," kata seorang pejabat Bank of Japan seperti dikutip dari Reuters, Kamis (8/7).

Asal tahu saja, Jepang belum mengalami jenis wabah Covid-19 eksplosif yang terlihat di banyak negara lain tetapi mereka telah memiliki lebih dari 800.000 kasus dan 14.800 kematian.

Peluncuran vaksin yang lambat dan kebangkitan infeksi kemungkinan akan memaksa pihak berwenang untuk memberlakukan keadaan darurat lain di Tokyo hingga 22 Agustus dan memberi lebih banyak tekanan pada pemulihan ekonomi yang rapuh.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×