kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.444.000   1.000   0,07%
  • USD/IDR 15.340   65,00   0,42%
  • IDX 7.832   19,65   0,25%
  • KOMPAS100 1.193   8,54   0,72%
  • LQ45 967   7,57   0,79%
  • ISSI 228   1,17   0,52%
  • IDX30 493   4,42   0,90%
  • IDXHIDIV20 594   3,60   0,61%
  • IDX80 136   1,13   0,84%
  • IDXV30 139   0,76   0,55%
  • IDXQ30 165   1,38   0,84%

Perusahaan Makanan Kemasan Dunia Ramai-Ramai Incar Pasar India


Jumat, 09 Agustus 2024 / 14:25 WIB
Perusahaan Makanan Kemasan Dunia Ramai-Ramai Incar Pasar India
ILUSTRASI. India bakal menjadi pasar besar menggantikan Tiongkok bagi perusahaan makanan dan minuman multinasional.


Sumber: Reuters | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - India nampaknya bakal menjadi pasar besar menggantikan Tiongkok bagi perusahaan makanan dan minuman multinasional seperti PepsiCo dan Unilever.

Mengutip dari Reuters, ekonomi India berkembang paling pesat dubandingkan negara lainnya.

Perusahaan makanan dan minuman kemasan mencoba memanfaatkan kondisi ini dengan meluncurkan produk makanan dan minuman dengan berbagai varian rasa serta ukuran baru untuk menarik menarik konsumen India di perkotaan dan pedesaan.

"Sementara dekade terakhir perusahaan berfokus pada penjualan ke Tiongkok, dekade berikutnya adalah tentang penjualan ke India," kata Brian Jacobsen, kepala ekonom di Annex Wealth Management.

Baca Juga: Suku Bunga Acuan Bank Sentral India Tak Berubah

"Anda harus pergi ke tempat yang memiliki demografi dan ekonomi yang mendukung Anda." tambannya.

Perusahaan barang konsumen utama yang berbasis di India, negara terpadat di dunia, mengharapkan belanja pemerintah yang lebih tinggi, musim hujan lebih baik, dan kebangkitan konsumsi swasta untuk membantu pemulihan pengeluaran konsumen di kuartal mendatang.

Hal itu diharapkan dapat meningkatkan pangsa pasar gabungan dari lima perusahaan multinasional teratas seperti Coca-Cola, P&G, PepsiCo, Unilever, dan Reckitt.

"Tiongkok mengalami COVID yang panjang dan berkepanjangan. Mereka bahkan mengalami periode pertumbuhan negatif yang singkat, dan setelah ini, pertumbuhannya sangat lamban. Dibandingkan dengan itu, tingkat pertumbuhan di India yang berkisar sekitar 4% tampaknya merupakan pertumbuhan yang sehat untuk total barang konsumen yang bergerak cepat," kata K Ramakrishnan, Managing Director, Asia Selatan, di Divisi Worldpanel Kantar.

Baik segmen perkotaan maupun pedesaan di India telah mengalami pertumbuhan, tetapi pedesaan sedikit lebih baik, katanya.

Perusahaan barang konsumen telah menggelontorkan dananya ke pasar India dengan meluncurkan berbagai produk menarik dan baru, seperti Kurkure Chaat Fills dari PepsiCo, peningkatan kemasan Coca-Cola untuk meningkatkan masa simpan produknya, dan rencana Nestle untuk memperkenalkan merek kopi premiumnya Nespresso pada akhir tahun.

Hasilnya, penetrasi rumah tangga Coca-Cola di India meningkat sebesar 24% selama 12 bulan yang berakhir pada bulan Juni, PepsiCo sebesar 12,7%, Nestle sebesar 6,7%, dan Reckitt sekitar 3,8%, data dari Kantar menunjukkan.

Mondelez International  bermitra dengan merek kue Lotus Biscoff untuk menjual produknya, dan berencana untuk meluncurkan ukuran kemasan Oreo baru bulan ini.

Perusahaan tersebut melaporkan pertumbuhan persentase satu digit menengah dalam kategori cokelat di India pada kuartal kedua.

Coca-Cola membukukan pertumbuhan volume dua digit di India, sementara Unilever mencatat peningkatan berurutan di negara tersebut.

PepsiCo Afrika, Timur Tengah, dan Asia Selatan melaporkan peningkatan, dengan perusahaan tersebut memperkirakan India akan menjadi "ruang pertumbuhan besar" di sana.

Hasil tersebut kontras dengan pertumbuhan volume yang teredam di wilayah tersebut tahun lalu untuk sebagian besar perusahaan ini.

Baca Juga: Profil Muhammad Yunus, Pemimpin Interim Bangladesh Peraih Nobel Perdamaian Tahun 2006




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×