Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - Dalam pertemuan tingkat Menteri Luar Negeri hari Minggu (26/11), China berpesan kepada Korea Selatan untuk tidak mempolitisasi masalah ekonomi dan teknologi agar kerja sama dua negara bisa terus membaik.
Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, pada hari Minggu berkunjung ke Busan untuk menemui sejawatnya dari Korea Selatan, Park Jin. Keduanya membahas berbagai hal, terutama yang terkait dengan ekonomi dan perdagangan.
"China dan Korea Selatan telah menjadi mitra kerja sama dengan kepentingan yang sangat terintegrasi. Aktivitas produksi dan rantai pasokan juga sangat saling berhubungan," kata Wang kepada Park, dikutip Reuters.
Melihat vitalnya hubungan kedua negara, Wang berpesan agar Pyongyang senantiasa menghubungkan masalah ekonomi hingga teknologi dengan politik.
Baca Juga: Kecam Semua Kritik, Korea Utara Janji Akan Luncurkan Lebih Banyak Satelit Mata-Mata
"Kedua belah pihak harus bersama-sama menolak kecenderungan untuk mempolitisasi isu-isu ekonomi, menginstrumentasikan isu-isu ilmu pengetahuan dan teknologi, dan sekuritisasi isu-isu perdagangan secara luas," lanjut Wang.
Korea Selatan sejauh ini telah berusaha untuk tidak terseret dalam pertikaian antara China dan AS mengenai semikonduktor.
Wang menambahkan, China bersedia mendorong dimulainya kembali kerja sama trilateral yang telah diperbarui dengan Korea Selatan dan Jepang. China sepertinya khawatir AS dan sekutu-sekutu regional utamanya memperkuat kemitraan tiga arah mereka.
Baca Juga: China: Filipina Sengaja Menimbulkan Kekacauan di Laut China Selatan
Di tengah kekhawatiran itu, hubungan antara China dan AS sepertinya mulai bergerak ke arah yang positif dalam beberapa bulan terakhir, terbukti dengan adanya pertemuan puncak antara Presiden Xi Jinping dan Joe Biden bulan ini.
China, Jepang, dan Korea Selatan telah sepakat untuk mengadakan pertemuan puncak setiap tahun mulai tahun 2008 untuk meningkatkan hubungan diplomatik dan ekonomi.
Agenda tersebut sempat terhambat oleh perselisihan bilateral dan pandemi Covid-19. Pertemuan trilateral terakhir mereka terjadi pada tahun 2019.