kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.692.000   25.000   1,50%
  • USD/IDR 16.349   1,00   0,01%
  • IDX 6.628   -20,03   -0,30%
  • KOMPAS100 984   -1,28   -0,13%
  • LQ45 770   -3,19   -0,41%
  • ISSI 203   0,30   0,15%
  • IDX30 398   -1,83   -0,46%
  • IDXHIDIV20 475   -2,89   -0,60%
  • IDX80 112   -0,25   -0,22%
  • IDXV30 117   -0,04   -0,04%
  • IDXQ30 131   -0,75   -0,56%

Petani Brasil Enggan Jual, Kopi Arabika Catat Rekor Kenaikan Harga 13 Hari Beruntun


Senin, 10 Februari 2025 / 23:19 WIB
Petani Brasil Enggan Jual, Kopi Arabika Catat Rekor Kenaikan Harga 13 Hari Beruntun
ILUSTRASI. Harga kopi arabika telah naik sekitar 25% sepanjang tahun ini setelah melonjak 70% tahun lalu.. ANTARA FOTO/Anis Efizudin/rwa.


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Reli harga kopi arabika terus berlanjut pada Senin (10/2), mencatat rekor selama 13 hari berturut-turut karena petani di Brasil, produsen terbesar dunia, masih enggan menjual.

Sementara para peracik kopi kekurangan pasokan dan berusaha membeli lebih banyak.

Baca Juga: Harga Kopi Melambung, Begini Siasat Fore dan Kenangan Menjaga Harga

Melansir Reuters, harga kopi arabika kontrak berjangka di bursa ICE, yang menjadi tolok ukur harga global, mencapai rekor US$4,0680 per pon sebelum diperdagangkan naik 1,8% di US$4,0415 pada pukul 12:33 GMT.

Harga kopi arabika telah naik sekitar 25% sepanjang tahun ini setelah melonjak 70% tahun lalu.

Pasar mengkhawatirkan stok rendah di Brasil, yang menyumbang hampir setengah produksi arabika dunia.

Para petani di Brasil telah menjual sekitar 85% dari hasil panen saat ini dan tidak terburu-buru untuk menjual lebih banyak kopi yang dihargai dalam dolar, terutama karena penguatan mata uang real Brasil yang mengurangi keuntungan mereka dalam mata uang lokal.

Baca Juga: Harga Kopi Arabika Melonjak ke Rekor Tertinggi di Atas US$3,60 per Pon

Namun, para pedagang mengatakan reli arabika ini mulai menjadi fenomena yang berkelanjutan dengan pergerakan harga yang tidak sepenuhnya sesuai dengan fundamental pasar.

"Ada yang percaya bahwa panen Brasil berikutnya bisa lebih baik dari perkiraan, mungkin tidak melampaui tahun lalu, tetapi cukup untuk membuat prospek lebih cerah," kata pedagang kopi dari Icona Cafe.

Broker Hedgepoint memperkirakan Brasil akan memproduksi lebih banyak kopi tahun ini dibandingkan tahun lalu, dengan proyeksi 64,1 juta karung untuk musim 2025/26 dibandingkan dengan 63,4 juta karung pada musim sebelumnya.

Sementara itu, spekulan ICE arabika – yang menjadi pendorong utama lonjakan harga saat ini – telah memangkas posisi beli bersih mereka sebanyak 3.130 kontrak menjadi 50.333 kontrak pada pekan yang berakhir 4 Februari, menurut data industri.

Selain itu, stok kopi arabika yang disimpan di bursa mulai meningkat, dengan lebih banyak pasokan dalam perjalanan.

Data bursa menunjukkan jumlah stok yang menunggu proses grading atau kontrol kualitas meningkat dari hampir 6.000 karung pada akhir Januari menjadi hampir 130.000 karung.

Baca Juga: Penjualan Starbucks Diperkirakan Turun Lagi, Investor Menanti Pemulihan

Harga Robusta dan Komoditas Lainnya

Kopi robusta, alternatif yang lebih murah dibandingkan arabika dan sering digunakan dalam kopi instan, naik 1,6% menjadi US$5.652 per metrik ton, setelah mencapai rekor tertingginya pada 31 Januari di US$5.840.

Di pasar komoditas lunak lainnya, kakao New York turun 1,9% menjadi US$9.925 per ton setelah mengalami penurunan 7% pekan lalu. Sementara kakao London turun 1,5% menjadi 7.935 pound per ton.

Produsen utama, Pantai Gading, mencatat peningkatan 21,1% dalam kedatangan kakao untuk musim 2024/25 hingga 9 Februari dibandingkan periode yang sama tahun lalu, menurut estimasi eksportir.

Futures gula mentah naik 1,5% menjadi US$19,66 per pon dan gula putih naik 1,2% menjadi US$524,10 per ton.

Selanjutnya: Telkomsel Dukung Pemerintah Sukseskan Perayaan Cap Go Meh di Singkawang & Pontianak

Menarik Dibaca: 4 Platform Crypto Terbaik, Pilihan Para Investor



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×