Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - Sekelompok pegawai negeri Jerman menulis pernyataan bersama untuk Kanselir Olaf Scholz. Mereka meminta agar pemerintah segera menghentikan pengiriman senjata ke Israel.
Melansir Al Jazeera, sekitar 600 pegawai negeri sipil telah menyuarakan dukungan terhadap inisiatif tersebut. Dukungan terhadap gerakan ini terus meluas melalui jaringan profesional dan promosi dari mulut ke mulut di berbagai kementerian.
Dalam pernyataan berisi lima halaman yang diserahkan kepada Scholz, mereka menegaskan bahwa Israel melakukan kejahatan di Gaza yang jelas bertentangan dengan hukum internasional.
Baca Juga: Pesan Biden ke Netanyahu: Lindungi Warga Sipil Gaza Jika Ingin Terus Kami Dukung
Para pegawai negeri mengutip keputusan Mahkamah Internasional pada bulan Januari, yang menyatakan bahwa tindakan militer Israel adalah tindakan genosida yang masuk akal.
Beberapa desakan lain yang disampaikan adalah meminta agar pemerintah Jerman menekan Israel agar segera melakukan gencatan senjata di Jalur Gaza serta meneruskan pendanaan ke Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA).
Tidak hanya itu, pemerintahan Scholz juga diminta secara tegas mengadvokasi pengakuan negara Palestina sesuai dengan batas-batas yang diakui secara internasional pada tahun 1967.
Baca Juga: Israel Kembali Menarik Tentaranya dari Gaza Selatan, Bersiap untuk Operasi Baru
Berdasarkan data Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm (SIPRI), pada tahun 2023 Jerman menyetujui ekspor senjata ke Israel senilai 326,5 juta euro (US$354 juta).
Angka itu meningkat sepuluh kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya. SIPRI mencatat, Jerman menyediakan 30% kebutuhan senjata militer Israel.
SIPRI juga menemukan bahwa 99% senjata Israel berasal dari Amerika Serikat dan Jerman. Berdasarkan data itu, Jerman menjadi pemasok senjata terbesar kedua untuk Israel.