Sumber: Kompas.com | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepolisian Peru menangkap lima orang pria yang diduga terlibat dalam kasus pembunuhan staf Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Lima, Zetro Leonardo Purba.
Penangkapan dilakukan pada Selasa (9/9/2025) di kawasan San Martin de Porres, Lima.
Dari lima tersangka tersebut, dua berkewarganegaraan Kuba dan tiga lainnya Venezuela. Mereka diduga merupakan anggota kelompok kriminal bernama “Los Maleantes del Cono.”
Dalam operasi tersebut, polisi juga berhasil menyita sebuah pistol yang diduga digunakan untuk menembak korban.
Polisi temukan beberapa barang bukti
Dikutip dari Elnacional, Jumat (12/9/2025), peluru dari senjata api yang disita tersebut identik dengan peluru yang ditemukan pada tubuh korban dan di lokasi kejadian.
Baca Juga: Usai Peru, Indonesia Siap Teken CEPA dengan Kanada Tahun Ini
Selain itu, salah satu dari lima tersangka yang ditangkap diketahui sebagai pemilik sepeda motor yang diduga digunakan dalam serangan terhadap Zetro.
“Di distrik San Martin de Porres, setelah operasi intelijen, polisi menangkap sejumlah orang yang diduga anggota kelompok kriminal Los Maleantes del Cono," tulis pernyataan kepolisian Peru.
"Dalam operasi itu, turut disita sebuah pistol berisi amunisi, lima bahan peledak, 15 meter sumbu, narkoba, 10 telepon genggam, serta sebuah sepeda motor," tambahnya.
Polisi juga menemukan narkoba dan barang lain yang terkait dengan kasus ini.
Di antara tersangka yang ditangkap adalah Yaiker Antonio Echenagucia Quijada, alias “Malako”, dilansir dari Cubita Now, Jumat.
Pria berusia 23 tahun itu adalah warga Venezuela, yang diduga sebagai penembak langsung.
Sementara itu, Wilson Jose Soto Lopez, alias “El Primo” (Venezuela) mengaku sebagai pengendara sepeda motor dalam aksi penyerangan.
Keduanya berhasil diidentifikasi melalui rekaman kamera pengawas.
Hingga kini, pihak berwenang belum mengungkap identitas dua tersangka asal Kuba maupun peran mereka dalam pembunuhan tersebut.
Baca Juga: 50 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia-Peru, Prabowo Sepakat Perluas Akses Pasar
Seluruh tersangka akan menjalani masa penahanan awal selama tujuh hari guna kepentingan penyelidikan lebih lanjut.
Kronologi penembakan staf KBRI di Peru
Untuk diketahui, Zetro Leonardo Purba meninggal dunia setelah menjadi korban penembakan di Lince, Lima, pada Senin (1/9/2025) malam waktu setempat.
Ia ditembak di Jalan Cesar Vallejo, Blok 3, hanya beberapa meter dari apartemennya. Saat itu, Penata Kanselaria Muda KBRI Lima tersebut baru saja pulang bersepeda bersama istrinya.
Rekaman CCTV memperlihatkan seorang pria berdiri menunggu di dekat lokasi. Begitu Zetro mendekat, pelaku langsung melepaskan tembakan.
Beberapa detik kemudian, seorang pria lain datang dengan sepeda motor, lalu keduanya melarikan diri setelah melakukan penyerangan.
Media setempat melaporkan bahwa Zetro ditembak tiga kali oleh pelaku tak dikenal.
Dalam kondisi kritis, ia sempat dilarikan ke Klinik Javier Prado yang berjarak sekitar satu kilometer dari lokasi kejadian. Namun, nyawanya tidak berhasil diselamatkan.