Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - Populasi lalat capung turun lebih 50% selama delapan tahun terakhir. Para peneliti gabungan dari Notre Dome University, Oklahoma University, dan Virginia Tech menggunakan radar untuk mengetahui jumlah hewan itu.
Mereka memantau populasi lalat capung di dua lokasi: Sungai Mississippi di Amerika Serikat dan Danau Erie di Kanada. Para peneliti memulai penelitian ini sejak 2012 sampai 2019 lalu.
Hasilnya, populasi lalat capung turun lebih dari 50% di dua lokasi tersebut. Para peneliti memperkirakan, saat ini ada sekitar 88 miliar lalat capung yang hidup di Sungai Mississippi dan Danau Erie.
Baca Juga: Keren, ilmuwan berhasil menciptakan alat portabel pengukur mikroba di laut
"Jumlah tersebut bisa memberi makan sekitar 54 juta bayi burung," kata Philip Stepanian, ilmuwan dari Notre Dome University, mengutip situs National Science Foundation.
Para peneliti mengungkapkan, penurunan jumlah populasi lalat campung akibat penurunan kualitas air dan suhu Bumi yang menghangat.
"Penelitian ini memberikan cara baru untuk mengetahui tren populasi serangga yang berperan dasar di dalam rantai makanan," kata Dan Gruner, Direktur Program Divisi Biologi Lingkungan National Science Foundation.
Baca Juga: Peneliti memanipulasi gen meningkatkan produktifitas jagung
Para peneliti mempublikasikan penelitian tersebut di dalam Journal Proceedings of National Academy of Sciences. Proyek ini memperoleh sokongan dana dari National Science Foundation (NSF).