Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyampaikan, pidato haerth to heart yang disiarkan langsung dan ditujukan kepada masyarakat Indonesia pada Jumat (27/5).
Dalam pidatonya, Zelenskyy menjelaskan kondisi Ukraina saat ini. Dia menekankan bahwa saat ini militer Rusia telah memblokir beberapa rute perdagangan Ukraina dan menyebabkan mereka tidak dapat melakukan ekspor komoditi pangan seperti gandum dan minyak goreng pada pasar global.
“Karena adanya peperangan ini kami merasa terpuruk dan Rusia telah memotong akses di laut hitam dan memblokade beberapa rute pada perdagangan internasional kami,” kata dia pada saat menyampaikan pidato heart to heart yang di pantau secara virtual.
Baca Juga: Zelenskyy: Barat Berhenti Bermain-main dengan Rusia, Akhiri Perang di Ukraina!
Zelenskyy mengatakan, banyak negara yang bergantung komoditi pangan pada Ukraina, khususnya untuk komoditi gandum. Imbas dari peperangan ini menyebabkan beberapa komoditi pangan di beberapa negara alami kenaikan harga secara drastis.
Dijelaskannya, keadaan yang memprihatinkan ini bukan hanya mempersulit negara Ukraina, tapi juga akan menyebabkan krisis pangan di beberapa negara lain. Peperangan ini akan berdampak hebat kepada masyarakat miskin di berbagai belahan dunia.
“Beberapa eksportir kami sudah mulai menghentikan ekspor dan mulai beralih untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri. Menurut estimasi PBB jutaan orang di belahaan dunia akan mulai banyak yang menderita kelaparan pada tahun ini,” tambahnya.
Dia menambahkan bahwa Ukraina telah berusaha terus memasok kebutuhan gandum untuk kebutuhan global melalui jalur rute lain yaitu rute perkeretaapian dan menggunakan pelabuhan Eropa meski dalam jumlah terbatas.
Namun baru-baru ini diceritakannya bahwa rute perkeretaapian telah dihancurkan oleh militer Rusia. Sehingga Ukraina kembali tidak dapat menyediakan gandum kepada pasar global.
“Bahkan mereka telah menghancurkan jalan kereta api dan beberapa kota di sekitarnya,” tuturnya.
Baca Juga: Pabrik Baja Hancur Diserang Rusia, Miliarder Ukraina Akan Tuntut Rusia
Menurutnya, dampak serangan Rusia terhadap Ukraina tidak akan berhenti pada krisis pangan saja. Peperangan ini juga akan berdampak kepada kekacauan politik dan juga kehancuran kehidupan sosial di seluruh dunia.
Oleh karena dia meminta kepada dunia untuk bersatu terkait dengan agresi yang dilakukan Rusia kepada Ukraina. Menurut dia peperangan ini adalah peperangan terburuk setelah berakhirnya peran dunia kedua.
“Kalau dunia bersatu terkait dengan agresi Rusia terhadap kami. Maka kami akan lebih cepat mengakhiri perang ini,” tuturnya.