kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45913,59   -9,90   -1.07%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Produsen mobil listrik China, Xpeng dapat suntikan US$ 400 juta dari Xiaomi


Rabu, 13 November 2019 / 16:55 WIB
Produsen mobil listrik China, Xpeng dapat suntikan US$ 400 juta dari Xiaomi
ILUSTRASI. Ilustrasi mobil listrik


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Produsen kendaraan listrik asal China, XPeng yang didukung oleh Alibaba Group Holding Ltd, menyatakan bahwa pihaknya telah mengumpulkan US$ 400 juta dari investor termasuk Xiaomi Corp untuk mendanai kebutuhan ekspansi.

Merujuk pemberitaan Reuters, Rabu (13/11) penggalangan dana tersebut tersebut sesuai dengan proyeksi para bankir dan pelaku industri. Sebabnya, saat ini pembiayaan untuk perusahaan rintisan (start up) di bidang kendaraan listrik memang tengah sulit.

Pasalnya, di China banyak bermunculan perusahaan serupa dan tengah berebut untuk mendapatkan investasi dari para pemilik dana. Investor pun mulai semangat menanamkan dana di perusahaan tersebut kendati pemerintah sudah memotong subsidi kendaraan listrik dan berencana untuk menghentikan bantuan tersebut.

XPeng, dalam pernyataan resminya tidak mengomentari nilai valuasi perusahaan. Meski begitu, beberapa sumber Reuters mengatakan penggalangan dana tersebut menggunakan valuasi perusahaan yang kini telah berusia lima tahun tersebut dengan nilai hampir US$ 4 miliar.

Baca Juga: CEO Tesla mengatakan akan membangun Gigafactory 4 di daerah Berlin

Valuasi perusahaan milik pengusaha teknologi berusia 42 tahun He Xiopeng ini lebih tinggi dari penilaian sebelumnya sebesar CNY 25 miliar atau setara US$ 3,57 miliar.

Penggalangan dana dalam mata uang dolar ini dilakukan bertepatan dengan rencana perusahaan untuk meningkatkan modal dalam mata uang yuan. Namun, perusahaan yang berbasis di Guangzhou ini juga tengah mempertimbangkan rencana untuk melantai di bursa dalam beberapa tahun mendatang. Salah satu lokasi yang dituju antara lain New York. 

"Hal ini juga mempertimbangkan tren teknologi di Nasdaq, Hong Kong dan Shanghai," ujar salah seorang sumber Reuters.

Dengan masuknya Xiaomi, Xpeng otomatis akan mengeksplorasi lebih banyak aplikasi pada teknologi ponsel pintar yang terhubung dengan kendaraan. 
"Penandatanganan penggalangan dana baru ini tidak hanya menarik investor strategis seperti Xiaomi tetapi juga menerima dukungan dari pemegang saham kami, dan merupakan bentuk strategi jangka panjang perusahaan," ujar CEO XPeng.

Seluruh dana tersebut nantinya akan digunakan untuk penelitian dan pengembangan perangkat lunak terkait teknologi mengemudi otonom, produksi masal model kendaraan sport G3 dan sedan P7. Sisa dananya juga akan dipakai untuk pemasaran seperti branding dan memperluas jaringan ritel.

Bukan cuma pendanaan dari investor saja, XPeng juga mengamankan beberapa miliar melalui jalur kredit tanpa jaminan yang didominasi dalam mata uang yuan. Beberapa bank yang menjadi kreditur yakni China Merchants Bank, China CITIC Bank dan HSBC.

Sebagai informasi, pasar kendaraan dengan energi terbarukan di China mencatat pertumbuhan paling pesat di dunia. Namun, faktanya lebih sedikit kendaraan listrik baru yang dijual di China tahun 2019 dibandingkan tahun 2018. 

Baca Juga: Pengiriman smartphone di Indonesia naik, merek China masih mendominasi

Salah seorang pejabat di industri mobil itu memperingatkan adanya risiko di sektor ini lantaran penjualan kendaraan dengan energi baru turun 46% secara yoy per Oktober 2019.

Banyak kemunduran yang mengganggu ekspansi perusahaan kendaraan listrik di China, hal ini praktis membuat investor semakin waspada. Meski begitu, kinerja XPeng masih terbilang positif, tercatat hingga kuartal III 2019 lalu pihaknya berhasil menjual 13.000 unit kendaraan. 

Ke depan, XPeng bersiap untuk mempercepat pengembangan teknologi bertenaga baterai untuk bersaing dengan merek global lainnya termasuk Tesla.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×