Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Toys R US Inc, peritel mainan kini sedang mengajukan kebangkrutan di Amerika Utara lantaran bisnis terdesak dengan penjualan mainan daring. Namun, di tengah rencana itu, mencuat kabar Toys R US tengah mencari cara keluar dari kesulitannya.
Sumber Bloomberg mengatakan, perusahaan ini tengah mencari peluang bisnis di Asia serta berencana melakukan penawaran umum perdana alias initial public offering (IPO). Sumber itu juga menyebut, peritel AS itu telah menggandeng Fung Brothers. Keduanya bahkan telah berdiskusi dengan investment banking untuk mempelajari kelayakan IPO di bursa Hong Kong. Nilai pencatatan mencapai US$ 2 miliar.
Toys R US dan beberapa anak usaha di Amerika Utara mengajukan pailit bulan lalu. Tapi unitnya di Asia tidak termasuk. Diskusi tersebut masih dalam tahap awal dan Toys R US belum memutuskan langkah mana yang harus ditempuh.
Proses pailit yang saat ini berlangsung berpotensi membuat perusahaan ini akan sulit dipasarkan ke investor. Meski demikian, IPO unit usaha Toys R di Asia akan membantu pemilik saham.
Menurut konsultan Euromonitor International, Toys R US mendominasi pasar Asia Pasifik dengan nilai pasar US$ 20,7 miliar untuk mainan dan permainan tradisional. Angka ini setara dengan 20% pangsa pasar dari penjualan boneka, action figure, puzzle dan beberapa produk lainnya. Data Euromonitor pun menunjukkan, pangsa pasar pesaing Toys R US terdekat 1,4%.
Manajemen Toys R mengatakan, pertumbuhan bisnis di Asia Pasifik membantu mengimbangi pelemahan penjualan di Amerika Serikat dan Eropa hingga akhir 29 April. Awal tahun ini, perusahaan ini menggabungkan bisnis Jepang dengan perusahaan patungan yang dijalankan di China dan Asia Tenggara lebih besar. Bisnis gabungan tersebut mengoperasikan lebih 400 gerai.
Sejatinya, IPO di Asia direncanakan pada 2018. Tapi beberapa pihak menganggap terlalu ambisius dan dekat dengan proses penundaan kewajiban pembayaran utang di AS.
Perwakilan Toys R dan pemilik Toys R KKR & Co, Bain Capital serta Vornado Realty Trust menolak berkomentar. Pun jurubicara Fung Group. KKR, Bain dan Vornado mengakuisisi Toys R US karena membeli obligasi di 2005.