/2018/10/03/1815581439.jpg "Prosus melepas 2% saham Tencent senilai US$ 14,7 miliar")
Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - LONDON. Investor teknologi yang berbasis di Belanda Prosus NV telah menjual 2% saham dari raksasa permainan dan media sosial China Tencent Holdings Ltd 0700.HK seharga US$ 14,7 miliar. Hal ini menjadi perdagangan blok terbesar yang pernah ada di dunia, Kamis (8/4).
Dilansir dari Reuters, Tencent mengatakan, Prosus menjual 191,89 juta saham seharga HK$ 114,1 miliar (US$ 14,67 miliar) dengan harga HK$ 595 per saham. Langkah ini mengurangi kepemilikan Prosus menjadi 28,9%.
Harga jual Reuters sebelumnya, salah satu sumber mengatakan Prosus menjual saham di atas kisaran indikatif HK$ 575 hingga HK$ 595.
Perdagangan blok tersebut melampaui rekor sebelumnya yang ditetapkan pada 2018 ketika Naspers juga menjual 2% saham dari Tencent seharga US$ 9,8 miliar menurut data Refinitiv.
Baca Juga: Terlambat Menutup Posisi, Credit Suisse dan Nomura Menanggung Rugi
"Hasil penjualan akan meningkatkan fleksibilitas keuangan kami sehingga memungkinkan untuk berinvestasi dalam potensi pertumbuhan signifikan yang kami lihat di seluruh grup, serta di saham kami sendiri," ujar Kepala Eksekutif Prosus Bob van Dijk seperti dikutip dari Reuters, Kamis (8/4).
Saat ini, Prosus juga berinvestasi dalam platform pengiriman makanan online, pasar rahasia, dan bisnis pembayaran digital.
Untuk setengah tahun yang berakhir pada 30 September, ia melaporkan peningkatan pendapatan inti 29% menjadi US$ 2,2 miliar. Hal itu dikarenakan hasil dari saham Tencent-nya mengimbangi kerugian pada kepentingan online lainnya.
"Kami berharap berita itu dilihat dengan hati-hati sampai ada kejelasan lebih lanjut tentang bagaimana dana akan disalurkan," kata analis di Renaissance Capital dalam catatannya.
Menurut para analis, penjualan tersebut tidak mungkin mengarah pada pengurangan jangka pendek dalam kesenjangan antara nilai pasar Prosus pada € 160 miliar dan saham Tencent pada € 200 miliar pada Rabu.
Citigroup Inc, Morgan Stanley dan Goldman Sachs Group Inc bertindak sebagai koordinator global bersama dalam penjualan tersebut.
