Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - Standard Chartered, bank asal Inggris, menyebutkan, secara struktural, harga Ethereum bisa mencapai US$ 26.000-US$ 35.000.
Mengutip Bitcoin.com, proyeksi harga kripto dengan kapitalisasi terbesar kedua di dunia tersebut tertuang dalam laporan Stanchart bertajuk Panduan Investor Ethereum.
Laporan yang ditulis oleh analis Standard Chartered Geoff Kendrick, Christopher Graham, dan Melissa Chan itu membahas berbagai faktor termasuk pertimbangan struktural seperti kasus ekonomi untuk Ethereum.
Menurut Standard Chartered, Ethereum memiliki banyak fitur, seperti kontrak pintar, organisasi otonom terdesentralisasi (DAO), keuangan terdesentralisasi (defi), aset non-fungible token (NFT), dan aset awal penawaran koin (ICO).
Baca Juga: Tokoh kripto ini yakin, harga Bitcoin tembus US$ 100.000 di akhir tahun
Meski begitu, Standard Chartered mengatakan, terlepas dari segudang fitur yang ditawarkan, Ethereum punya potensi risiko yang lebih besar dibandingkan dengan Bitcoin.
“Sementara potensi pengembalian mungkin lebih besar untuk ETH daripada BTC, risikonya juga lebih tinggi,” sebut Standard Chartered dalam laporannya.
Selain NFT, DAO, defi, ICO, dan fitur lainnya, Standard Chartered menyoroti transisi Ethereum 2.0 yang akan datang. “Pergeseran ini memiliki keuntungan lingkungan yang jelas,” kata Standard Chartered.
“Sebab, menghilangkan kebutuhan akan daya komputer yang berlebihan untuk digunakan dalam penambangan. Peralihan dari proof-of-work (PoW) ke proof-of-stake (PoS) akan bertahap selama semester pertama 2022,” ujar Standard Chartered.
Mengacu data CoinDesk, harga Ethereum pada Kamis (9/9) pukul 13.37 WIB ada di US$ 3.486,48, atau naik 3,5% dibanding posisi 24 jam sebelumnya. Harga tertinggi di US$ 4.379,11.