Sumber: TASS | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Pusat Ilmiah Federal Chumakov untuk Penelitian dan Pengembangan Produk Kekebalan Tubuh dan Biologi di Akademi Sains Rusia mengklaim mampu menciptakan vaksin untuk virus SARS-CoV-2 yang telah bermutasi menjadi jenis apa pun.
Kepada TASS, direktur pusat penelitian ilmiah tersebut mengatakan bahwa pihaknya telah memiliki pengalaman serta teknologi untuk menciptakan vaksin terhadap jenis virus yang telah bermutasi.
"Pengalaman kami menunjukkan bahwa virus corona yang ada saat ini tidak jauh berbeda, berarti kecepatan mutasinya tidak cepat. Jika kita mengetahui bahwa itu telah bermutasi secara serius, kita memiliki teknologi untuk mengubah strain primer," ungkap Aidar Ishmukhametov.
Mutasi virus corona atau SARS-CoV-2 yang menjadi penyebab penyakit Covid-19 memang belakangan ini cukup menjadi perhatian dunia setelah ditemukan muncul dalam beberapa kasus di Inggris.
Meskipun perbedaannya bisa dibilang tidak terlalu signifikan, para peneliti saat ini sedang berupaya memetakan segala kemungkinan bentuk mutasi virus corona lain serta dampaknya bagi manusia.
Baca Juga: WHO selidiki kemunculan COVID-19 jenis baru di Inggris
Tidak hanya soal mutasi virus corona, Ishmukhametov juga turut menyoroti sejumlah kasus reinfeksi yang beberapa kali terjadi di dunia. Reinfeksi seperti ini sering dikaitkan dengan mutasi virus, namun Ishmukhametov menyangkalnya.
"Kasus seperti itu (reinfeksi) jarang terjadi. Jadi, saya tidak terburu-buru untuk memberikan pandangan saya terkait infeksi ulang. Terlebih lagi, ketika beberapa mencoba menghubungkannya dengan mutasi virus," paparnya.
Pusat ilmiah yang dipimpin Ishmukhametov didirikan atas dasar badan sebelumnya, yaitu Institut Poliomielitis dan Ensefalitis Virus dari Akademi Ilmu Kedokteran Uni Soviet.
Saat ini Chumakov Center adalah organisasi penelitian terkemuka di dunia dan sangat terkemuka di bidang virologi medis. Pusat tersebut sekarang telah mengembangkan vaksin virion utuh yang mati sendiri untuk melawan infeksi virus corona baru. Vaksin saat ini sedang menjalani uji klinis.