CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.696   83,00   0,53%
  • IDX 7.312   67,81   0,94%
  • KOMPAS100 1.125   7,85   0,70%
  • LQ45 889   1,80   0,20%
  • ISSI 222   2,47   1,12%
  • IDX30 457   0,46   0,10%
  • IDXHIDIV20 553   -0,94   -0,17%
  • IDX80 129   0,53   0,41%
  • IDXV30 138   -0,62   -0,45%
  • IDXQ30 153   -0,01   -0,01%

Putin Mengaku Sengaja Membiarkan Wagner Memberontak


Selasa, 27 Juni 2023 / 12:10 WIB
Putin Mengaku Sengaja Membiarkan Wagner Memberontak
ILUSTRASI. Presiden Rusia, Vladimir Putin.


Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Presiden Rusia, Vladimir Putin, pada hari Senin (26/6) malam menyampaikan pesan yang cukup kontroversial dengan mengatakan bahwa dirinya sengaja membiarkan pemberontakan Wagner berlangsung untuk menghindari pertumpahan darah.

"Sejak awal kejadian, langkah-langkah diambil atas instruksi langsung saya untuk menghindari pertumpahan darah yang serius," kata Putin, dikutip Reuters.

Putin menambahkan, momen pemberontakan itu justru membuat tentara bayaran Wagner Group menyadari bahwa mereka telah melakukan kesalahan. Insiden itu juga diyakini Putin telah membuat Wagner mendapat cap yang buruk dari masyarakat.

Putin berterima kasih kepada para pejuang dan komandan Wagner yang telah mundur dari pemberontakan untuk menghindari pertumpahan darah antara sesama saudara Rusia. Putin secara terbuka juga mengakui bahwa sebagian besar anggota Wagner adalah patriot bangsa.

Baca Juga: Rusia Selidiki Keterlibatan Agen Mata-Mata Barat dalam Pemberontakan Tentara Bayaran

"Semua lapisan masyarakat telah mengambil posisi yang tegas dan tidak ambigu dalam mendukung tatanan konstitusional. Semua orang bersatu dengan hal utama, tanggung jawa atas nasib tanah air," lanjut Putin.

Meskipun demikian, Putin tetap mengecam tindakan kelompok Wagner. Menurutnya, kelompok tentara bayaran papan atas itu telah melakukan aksi pengkhianatan negara.

"Penyelenggara pemberontakan, setelah mengkhianati negaranya, rakyatnya, juga mengkhianati orang-orang yang mereka seret ke dalam kejahatan. Mereka berbohong kepada pihaknya sendiri, mereka mendorong orang-orang mereka sampai mati," pungkas Putin.

Baca Juga: Bos Wagner: Kami Tidak Bermaksud Menggulingkan Pemerintahan Putin

Setelah insiden tersebut, pemerintah Rusia meminta seluruh sukarelawan pejuang, termasuk tentara Wagner, untuk menandatangani kontrak yang membuat mereka ada dalam kendali Kementerian Pertahanan Rusia.

Mereka yang memutuskan untuk tidak menandatangani kontrak dapat pindah ke Belarusia atau kembali ke keluarga mereka. Bos Wagner Group, Yevgeny Prigozhin, mengatakan kurang dari 2% pasukan Wagner yang menandatangani kesepakatan tersebut.

Para tentara Wagner berhasil menguasai kota Rostov-on-Don dan menggerakkan konvoi bersenjata melintasi Rusia hingga 200 km dari Moskow. Situasi tersebut berlangsung selama 24 jam pada hari Sabtu pekan lalu.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×