kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 15.834   -94,00   -0,60%
  • IDX 7.472   -20,01   -0,27%
  • KOMPAS100 1.157   -2,48   -0,21%
  • LQ45 917   -3,39   -0,37%
  • ISSI 226   0,21   0,09%
  • IDX30 472   -2,43   -0,51%
  • IDXHIDIV20 569   -3,32   -0,58%
  • IDX80 132   -0,19   -0,14%
  • IDXV30 140   -0,20   -0,14%
  • IDXQ30 157   -0,81   -0,51%

Realisasi kinerja Apple di bawah proyeksi analis


Rabu, 25 Juli 2012 / 12:06 WIB
Realisasi kinerja Apple di bawah proyeksi analis
ILUSTRASI. Ada beasiswa Aperti BUMN buat lulusan SMA/SMK, cek syarat dan jadwal pendaftarannya. Foto: Telkom University. TRIBUNNEWS.COM/IST


Sumber: Reuters | Editor: Harris Hadinata

SAN FRANCISCO. Pengumuman kinerja keuangan Apple Inc. di kuartal dua 2012 membuat pasar kecewa. Kinerja perusahaan elektronik ini jauh di bawah proyeksi yang dibuat para analis pasar modal.

Apple membukukan pendapatan US$ 35 miliar di kuartal dua tahun ini. Jumlah ini memang lebih tinggi sekitar 23% ketimbang pendapatan Apple di kuartal dua 2011. Tapi para analis di Wall Street memprediksi di periode tersebut Apple bisa mencetak pendapatan hingga US$ 37 miliar.

Laba bersih perseroan ini juga meningkat menjadi US$8,8 miliar, atau naik sekitar 21% dibandingkan laba bersih di periode yang sama setahun sebelumnya. Tapi realisasi laba bersih ini lebih rendah sekitar 10% ketimbang proyeksi analis.

Manajemen Apple beralasan kinerja mereka tidak sesuai ekspektasi lantaran terjadi penurunan pembelian produk oleh konsumen di Eropa Barat. Selain itu, konsumen juga menahan membeli produk Apple sebagai antisipasi peluncuran iPhone baru. Ponsel Apple teranyar ini rencananya bakal dirilis ke pasar pada September atau Oktober tahun ini.

Kinerja yang tidak sesuai ekspektasi ini membuat harga saham Apple merosot lebih dari 5%, menjadi US$ 570,81 pada perdagangan Selasa (24/7). Asal tahu saja, ini adalah kedua kalinya kinerja Apple di bawah ekspektasi para analis. Sebelumnya, kinerja Apple di kuartal satu 2012 juga jauh di bawah proyeksi analis Wall Street.

Analis menilai melesetnya realisasi kinerja Apple ini menandakan bahwa daya tahan merek Apple terhadap kondisi ekonomi semakin berkurang. Artinya, bila ekonomi merosot, permintaan produk Apple dipastikan akan ikut merosot. Selain itu, siklus produk baru Apple juga mendapat tantangan berat dari pesaingnya. "Jelas-jelas ini hal yang mengecewakan," kata Channing Smith, Co-Manager Capital Advisors Growth Fund.

Sekadar informasi, dari April hingga Juni lalu Apple mengapalkan sekitar 26 juta iPhone. Ini jauh di bawah proyeksi analis, yang memperkirakan perusahaan yang kini dipimpin oleh Tim Cook ini bisa mengapalkan 28 juta-29 juta unit iPhone.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×