Sumber: Bloomber | Editor: Dessy Rosalina
TOKYO. Efek Abenomics mulai terasa positif bagi perekonomian Jepang. Setidaknya, hal itu tampak di industri properti.
Lihat saja gairah di instrumen investasi berupa Real Estate Investment Trust (REIT). Hingga akhir Oktober kemarin, REIT yang terdaftar di bursa saham Tokyo menerbitkan obligasi sebesar ¥ 95,8 miliar atau US$ 944 juta.
Catatan Bloomberg, angka ini merupakan pencapaian tertinggi dalam tiga tahun terakhir. Penerbitan obligasi ini juga lebih tinggi ketimbang nilai penerbitan obligasi korporasi di Jepang yang tumbuh 5,9%.
Contoh, Japan Excellent Inc. Ini adalah REIT yang mengelola unit usaha properti milik Toshiba Corp dan Fujitsu Ltd. Pekan lalu, dua raksasa elektronik ini baru saja menerbitkan obligasi sebesar ¥ 5 miliar atau.
Alhasil, volume transaksi REIT di Tokyo Stock Exchange (TSE) pun ikutan melonjak 58% menjadi US$ 15,6 miliar hingga akhir Oktober. Lonjakan volume ini membawa pasar REIT Tokyo menggeser posisi Paris sebagai pasar paling aktif ketiga di dunia.
Mengutip riset Jones Lang LaSalle Inc, pasar REIT Jepang berpotensi terus merangkak naik di posisi kedua. Di posisi ini, ada bursa REIT New York yang sebesar US$ 16 miliar atau hanya tumbuh 2,2%.
Saat ini, penguasa pasar REIT global adalah bursa London dengan volume US$ 23,2 miliar. Selanjutnya, bursa REIT Paris turun ke posisi keempat dengan transaksi US$ 10,9 miliar.
Berkah Olimpiade
Salah satu faktor pemicu gairah di industri properti Jepang adalah perhelatan Olimpiade. Sekadar menyegarkan ingatan, Jepang bakal menjadi tuan rumah ajang pesta olahraga terbesar di dunia di tahun 2020.
Komite Olimpiade Internasional memprediksi, industri properti termasuk salah satu sektor yang bakal mendapatkan berkah senilai US$ 152 miliar dari perhelatan Olimpiade. "Mayoritas REIT Jepang memperkuat modal karena pasar properti yang membaik," ujar Roko Izawa, Analis Standard & Poor’s di Tokyo kepada Bloomberg.
Izawa menambahkan, prospek REIT dengan aset dasar perkantoran lebih kinclong ketimbang pasar hotel. "Dana pensiun mulai menambah portofolio REIT," timpal Tomohiro Araki, Analis Nomura Securities.
Kebangkitan industri properti Jepang ditandai dengan kenaikan harga lahan komersial. Hingga akhir September 2013, harga lahan perkantoran di tiga kota besar Jepang mendaki 0,6%. Ini adalah kenaikan pertama kali sejak tahun 2008 silam.