kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.781.000   -38.000   -2,09%
  • USD/IDR 16.565   165,00   0,99%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

Khawatir kehabisan duit, Renault mengantre bantuan pinjaman Prancis


Kamis, 23 April 2020 / 16:02 WIB
Khawatir kehabisan duit, Renault mengantre bantuan pinjaman Prancis
ILUSTRASI. RENAULT TRIBER: Peluncuran Renault Triber DI Bintaro, Tangerang Selatan, Jumat (12/7). Renault triber merupakan kendaraan modular 7-seater dengan mesin 1000 cc yang mampu memberikan daya hingga 72 hp dengan torsi puncak sebesar 96 Nm. KONTAN/Baihaki/12/7/


Sumber: Reuters | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - PARIS. Produsen mobil Renault mengutarakan, tengah meminta bantuan pinjaman dari pemerintah Prancis untuk memperkuat likuiditas perusahaan selama pandemi corona. Nilainya, disebutkan mencapai miliaran euro. 

Chief Executive Interim Renault Clotilde Delbos pada Kamis (23/4) mengatakan, sejatinya, perusahaan memiliki likuiditas yang cukup untuk melewati masa sulit ini. Namun, perusahaan tetap mengantre bantuan pinjaman. 

"Kami harus menyiapkan dana untuk mengkover skenario terburuk, bahkan yang paling buruk," kata Delbos, seperti dikutip Reuters. Apalagi, titik terang dari akhir krisis ini belum terlihat. 

Dalam tiga bulan pertama 2020, Renault sudah menghabiskan dana € 5,5 miliar, yang sebagian digunakan untuk membeli kembali sahamnya. Per akhir Maret, cadangan likuiditasnya sebesar € 10,3 miliar.

Sejauh ini, untuk mengamankan keuangannya, Renault telah membatalkan rencana pembagian dividen dari keuntungan 2019. 

Seperti produsen mobil lainnya, Renault terpukul krisis akibat penyebaran wabah corona. Permintaan kendaraan turun, seiring dengan tutupnya diler dan pabrik. 

Perusahaan membukukan pendapatan € 10,13 miliar di akhir Maret lalu, turun 19,2% dari periode yang sama tahun lalu. Penjualannya masih ditopang permintaan di Rusia ketimbang di kampung halamannya. 

Renault akan membuka lebih lebar soal kinerja kuartal pertamanya pada pertengahan Mei mendatang, termasuk strategi memperkuat aliansi dengan Nissan Jepang. 


Survei KG Media

TERBARU

[X]
×