kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.884.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.210   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.897   65,26   0,96%
  • KOMPAS100 1.002   13,05   1,32%
  • LQ45 771   10,32   1,36%
  • ISSI 224   1,60   0,72%
  • IDX30 397   5,48   1,40%
  • IDXHIDIV20 461   5,31   1,16%
  • IDX80 113   1,46   1,31%
  • IDXV30 113   0,44   0,39%
  • IDXQ30 129   1,86   1,47%

Rudal jarak jauh Korea Utara akhirnya meluncur


Rabu, 12 Desember 2012 / 10:36 WIB
Rudal jarak jauh Korea Utara akhirnya meluncur
ILUSTRASI. Harga CPO dalam tren bearish karena patokan harga biodiesel dan penurunan permintaan. ANTARA FOTO/ Akbar Tado/wsj.


Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri

BEIJING. Korea Utara membuat kaget masyarakat internasional ketika meluncurkan roket jarak jauh Rabu (12/12), hanya beberapa hari setelah adanya berita penundaan oleh Korea Utara.

"Tak lama setelah lepas landas, sistem radar Aegis di Laut Kuning mendeteksi rudal itu bergerak," kata seorang pejabat senior militer Korea Selatan, seperti yang dikutip kantor berita Korea Selatan Yonhap.

Yonhap menambahkan, peluncuran rudal oleh Korea Utara itu membuat Korsel, Presiden Lee Myung-bak secara mendadak menggelar pertemuan darurat di Seoul.

Pemerintah Jepang yang dikonfirmasi CNN menyebutkan, bahwa rudal tersebut melewati pulau Okinawa pukul 09:49 waktu setempat. Pihak jepang tidak mengambil tindakan untuk menembak jatuh rudal tersebut.

Disebutkan, bagian pertama dari tiga-tahap roket yang meluncur itu jatuh di laut lepas pantai Semenanjung Korea, sementara bagian lainnya jatuh di dekat Filipina.

Osamu Fujimura, Sekretaris Kabinet Jepang menyebutkan, Jepang telah meminta Pyongyang menahan diri untuk meluncurkan rudal tersebut. "Hal ini sangat disesalkan, Korea Utara memaksa meluncurkan roket meski telah kami protes. Hal ini tidak dapat kami terima,” tegasnya.

Pihak Korea Utara menyatakan, rudal tersebut diharapkan bisa mengorbit bumi untuk kepentingan ilmiah dan tujuan damai.




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×