kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45913,59   -9,90   -1.07%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rumor Hangat: Elon Musk Bilang Twitter dapat Ajukan Kebangkrutan Tahun Depan


Jumat, 11 November 2022 / 06:29 WIB
Rumor Hangat: Elon Musk Bilang Twitter dapat Ajukan Kebangkrutan Tahun Depan
ILUSTRASI. Gonjang ganjing di tubuh Twitter pasca akuisisi Elon Musk atas media sosial tersebut belum usai. REUTERS/Dado Ruvic


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - SAN FRANCISCO. Gonjang ganjing di tubuh Twitter pasca akuisisi Elon Musk atas media sosial tersebut belum usai. 

Melansir Yahoo Finance, pada Kamis (10/11/2022), Elon Musk dilaporkan mengatakan kepada karyawan selama pertemuan darurat bahwa dia tidak dapat mengesampingkan opsi kemungkinan perusahaan akan mengajukan kebangkrutan di tahun depan.

Menurut editor pengelola The Information and Platformer Zoë Schiffer, Musk membuat pengumuman selama pertemuan tersebut setelah seorang karyawan bertanya tentang tingkat pengoperasian perusahaan saat ini.

Musk juga dilaporkan memberi tahu karyawan bahwa jika mereka tidak berada di kantor secara fisik 40 jam seminggu, mereka mungkin juga harus mengajukan surat pengunduran diri. Musk bersikeras para pekerja harus kembali ke kantor, meskipun Twitter sebelumnya mengizinkan karyawan untuk bekerja dari mana saja.

Beberapa eksekutif Twitter telah mengundurkan diri dari jabatannya dalam beberapa hari terakhir, termasuk kepala petugas keamanan informasi Lea Kissner, yang mengumumkan bahwa mereka meninggalkan perusahaan Kamis pagi.

Baca Juga: Lakukan PHK Massal, Mark Zuckerberg Mengaku Strateginya Salah

Selain Kissner, kepala penjualan iklan Twitter, Robin Wheeler, dan kepala Kepercayaan dan Keamanan, Yoel Roth, telah meninggalkan perusahaan. 

Wheeler menyelenggarakan Tanya & Jawab Twitter dengan Musk pada hari Rabu yang dirancang untuk membantu meredakan kekhawatiran pengiklan bahwa perusahaan tersebut tidak akan dapat memoderasi konten pengguna dengan cukup baik demi mencegah penyebaran informasi yang salah dan ujaran kebencian.

Musk mengambil alih Twitter minggu lalu, dengan menyelesaikan kesepakatan senilai US$ 44 miliar. Sejak itu, dia memecat sejumlah petinggi perusahaan, membubarkan dewannya, dan menunjuk dirinya sebagai pemimpin perusahaan.

Sejumlah pengiklan nama besar termasuk Volkswagen, GM, dan General Mills telah menarik atau menghentikan kampanye iklan mereka di tengah kekhawatiran bahwa Musk akan memenuhi janjinya sebelumnya untuk melonggarkan moderasi platform.

Baca Juga: Dikhawatirkan Elon Musk Lebih Banyak Urus Twitter, Saham Tesla Merosot

Pekan lalu, Musk melakukan PHK massal karyawan Twitter. 

Dikutip dari Fox Business, PHK karyawan tersebut dilakukan melalui email kepada 7.500 karyawan Twitter.  

Langkah ini adalah perombakan terbaru sejak ia menyelesaikan pembelian platform yang berbasis di California ini senilai US$ 44 miliar.  

Mengutip dari Reuters pada Sabtu (5/11), Twitter dihadapkan pada gugatan class action (gugatan perwakilan kelompok) yang mengklaim bahwa pemutusan hubungan kerja (PHK) yang dilakukan bos Tesla itu melanggar undang-undang di AS dan California.  

Twitter dinilai melanggar hukum apabila mereka terbukti tidak memberitahukan kepada karyawannya yang terkena PHK dalam kurun waktu 60 hari sebelum terjadinya PHK dan tidak memberikan uang pesangon.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×