Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - CALIFORNIA. Kekayaan bersih Elon Musk turun di bawah US$ 200 miliar. Penurunan ini tak lepas dari aksi jual saham Tesla Inc karena khawatir bos Tesla ini akan lebih fokus dengan platform Twitter Inc yang baru dibelinya.
Dikutip dari Reuters pada Rabu (9/11), Saham Tesla mengalami penurunan karena para investor khawatir fokus dan perhatian Musk teralih ke Twitter. Saham Tesla turun 2% ke level US$ 193,7, jatuh untuk ketiga kalinya berturut-turut.
Sebagai informasi, menurut Forbes, Musk saat ini memiliki kekayaan bersih sebesar US$ 194,8 miliar. Sebagian besar kekayaannya berasal dari 15% sahamnya di Tesla yang memiliki nilai pasar US$ 622 miliar.
Perusahaan Tesla telah kehilangan hampir setengah dari nilai pasarnya dan kekayaan bersih Tesla mengalami penurunan sebesar US$ 70 miliar sejak Musk mengajukan penawaran untuk mengambilalih Twitter pada bulan April 2022.
Baca Juga: Setelah Beli Twitter, Elon Musk Jual Saham Tesla Senilai US$ 3,95 Miliar
Investor Tesla awalnya meninggalkan Tesla karena kekhawatiran penjualan saham yang dilakukan oleh Musk.
Penjualan tersebut telah mendivestasikan saham senilai setidaknya US$ 15 miliar. Musk menutup kesepakatan US$ 44 miliar pada bulan Oktober dengan pinjaman US$ 13 miliar dan komitmen ekuitas sebesar US$ 33,5 miliar.
Sementara itu, saat ini Wall Street khawatir Musk akan dihadapkan pada persaingan yang ketat terhadap bisnis pembuatan kendaraan listrik (EV).
"Sepertinya Elon Musk menghabiskan 100% waktunya di Twitter dan Anda tahu, itu akan membutuhkan lebih banyak modal," kata Jay Hatfield dari Infrastructure Capital Management.
Baca Juga: Saham Tesla Lesu, Kekayaan Elon Musk Turun ke Bawah US$ 200 Miliar
Sejak membeli Twitter, cuitannya di Twitter ihwal Tesla menjadi lebih sedikit. Musk malah menggunakan Twitter untuk mengumumkan rencana perusahaan media sosial Twitter seperti berlangganan US$ 8 per bulan untuk akun verifikasi centang biru.
Musk memang menjadi orang terkaya di dunia nomor wahid saat ini. Pria berusia 51 tahun ini memiliki US$ 40 miliar lebih banyak dari orang terkaya nomor kedua, Bernard Arnault, pemilik LVMH.