Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Kekayaan bersih Elon Musk turun ke bawah US$200 miliar pada hari Selasa (8/11) ketika para investor melepas sahamnya di Tesla. Para investor khawatir Musk akan lebih fokus mengurus Twitter.
Saham Tesla turun 2% atau sekitar US$193,7 dalam perdagangan Selasa sore, anjlok dalam tiga sesi berturut-turut.
Menurut data Forbes, kekayaan bersih Musk kini bernilai US$194,8 miliar. Sebagian besar kekayaannya berasal dari hampir 15% saham Tesla yang dia miliki. Nilai saham itu saat ini sekitar US$622 miliar.
Meskipun demikian, kekayaan orang terkaya di dunia ini masih sekitar US$40 miliar lebih banyak dari pemilik LVMH, Bernard Arnault, yang ada di peringkat kedua daftar orang terkaya di dunia.
Baca Juga: Tersisa 12 Pekerja, Twitter PHK 90% Pekerjanya di India
Reuters mencatat bahwa Tesla telah kehilangan hampir setengah dari nilai pasarnya. Kekayaan Musk pun kini diperkirakan turun hingga US$70 miliar sejak dia mengajukan pembelian Twitter pada bulan April lalu.
Para investor mulai berencana melepas sahamnya di Tesla ketika Musk menjual sahamnya di Tesla, senilai US$15 miliar, demi melunasi pembelian Twitter.
Musk menutup kesepakatan dengan Twitter di angka US$44 miliar bulan lalu lewat pinjaman US$13 miliar dan komitmen ekuitas US$33,5 miliar.
Jay Hatfield, analis dari Infrastructure Capital Management, menduga para investor yang menarik sahamnya dari Tesla khawatir Musk akan lebih sibuk mengurus Twitter. Padahal, saat ini Tesla sedang berusaha meningkatkan produksi demi menghadapi persaingan mobil listrik yang semakin ketat.
Baca Juga: Elon Musk Menjual Saham Tesla Senilai US$ 3,95 Miliar
"Sepertinya Elon Musk menghabiskan 100% waktunya di Twitter dan Anda tahu, itu mungkin membutuhkan lebih banyak modal," kata Hatfield kepada Reuters.
Musk memang terlihat lebih sibuk mempromosikan programnya di Twitter lewat cuitannya di platform media sosial tersebut. Sebelumnya, Musk terkenal rajin memamerkan kehebatan Tesla atau SpaceX yang dikelolanya.
Belakangan ini Musk semakin cerewet di Twitter tentang rencananya untuk menetapkan biaya sebesar US$8 per bulan untuk pengguna yang ingin mendapatkan status verified atau centang biru di akunnya